Ahad 20 Oct 2019 12:53 WIB

Bertemu Jokowi, Sejumlah Kepala Negara Ucapkan Selamat

Para kepala negara menegaskan komitmen bilateralnya dengan Indonesia.

Rep: Desy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Anggota TNI melakukan pengamanan jelang pelantikan Presiden di Halte Dukuh Atas, Jakarta, Ahad (20/10/2019).
Foto: Republika
Anggota TNI melakukan pengamanan jelang pelantikan Presiden di Halte Dukuh Atas, Jakarta, Ahad (20/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan sejumlah kepala negara sebelum acara pelantikan Presiden dan Wapres. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam pertemuan tersebut para kepala negara memberikan ucapan selamat kepada Jokowi karena kembali terpilih untuk memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan.

"Dan beliau semuanya yakin bahwa presiden dan wapres akan dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik," ujar Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Ahad (20/10).

Baca Juga

Sejumlah kepala negara yang diterima Presiden Jokowi pada pagi hari ini yakni Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison beserta Jenny Morrison.

Selain itu, Presiden juga akan menerima kunjungan Perdana Menteri Republik Singapura Lee Hsien Loong beserta Ho Ching, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, serta Raja Eswatini Raja Mswati III beserta Ny. Siphelele Mashwama.

Dalam pertemuan ini, para kepala negara tersebut juga menyampaikan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia. "Dan Presiden juga menyampaikan komitmen yang sama bahwa ke depan Indonesia akan terus memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara tersebut," jelas Retno.

Retno menjelaskan, saat pertemuan dengan Sultan Brunei Darusalam, keduanya berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan kerjasama. Sultan Brunei Darusalam juga menyampaikan apresiasinya atas kontribusi WNI yang mendukung pembangunan ekonomi di Brunei Darusalam.

"Sementara dengan PM Australia, pertemuannya adalah bersifat tete a tete. Jadi saya tidak berada di pertemuan tersebut. Bapak hanya bicara dengan beliau," tambahnya.

Dengan PM Singapura, Presiden membahas terkait tindaklanjut kerjasama di bidang digital dan ekonomi. Selain itu, dengan PM Kamboja, Presiden Jokowi juga membahas upaya meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi. Salah satu yang ditawarkan Presiden ke PM Kambojo yakni kerjasama dengan PT INKA.

"Presiden mengatakan bahwa kita ingin memperkokoh hubungan ekonomi beberapa perusahaan pharmaceutical Indonesia sudah bergerak ke Kamboja," kata Retno.

Sedangkan dengan Raja Eswatini, Presiden Jokowi juga menyampaikan ketertarikan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur. Negara Eswatini saat ini juga tengah melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran.

"Presiden mengatakan kita tertarik untuk berpartisipasi di dalam pembangunan infrastruktur. Afrika adalah fokus dari politik luar negeri Indonesia. Terutama dalam konteks mengembangkan kerjasama ekonomi," jelas Menlu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement