REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 815 peserta yang terdiri dari 619 putra dan 196 putri mengikuti audisi umum beasiswa bulutangkis 2019 di Surabaya, Jawa Timur selama tiga hari yaitu 20-22 Oktober, di Gor Sudirman. Pencarian bibit unggul kali ini difokuskan ke kelompok usia di bawah 11 dan 13 tahun.
Direktur Program Bakti Olah Raga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan Surabaya merupakan kota ketiga penyelenggaraan audisi umun tersebut setelah Bandung dan Purwokerto. Dipilihnya Surabaya karena di kota ini banyak lahir atlet besar bulu tangkis Indonesia seperti Rudy Hartono dan Alan Budikusuma.
"Wilayah Surabaya dan Jawa Timur merupakan lumbung bibit pebulutangkis yang berkualitas yang sudah terbukti di level dunia," ujar Yoppy, di Gor Sudirman.
Untuk itu, Yoppy berharap Surabaya bisa menyumbang kembali atlet bulu tangkis andal dunia di masa akan datang. Tidak hanya Surabaya, wilayah lain di Jawa Timur juga menyumbang atlet bulu tangkis seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo dari Banyuwangi yang merupakan jebolan audisi umum 2007.
Di level junior saat ini ada nama Febriana Dwipuji Kusuma yang meraih medali perak pada Kejuaraan Dunia 2019. Febriana juga menjadi pemain kunci Indonesia dalam merebut Piala Suhandinata untuk pertama kalinya.
Suasana Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang Berlangsung 20-22 Oktober, di Gor Sudirman, Surabaya, Jawa Timur.
Ketua tim pencari bakat, Christian Hadinata menjelaskan audisi umum di Surabaya akan dipantau langsung oleh legenda bulu tangkis Indonesia antara lain Sigit Budiarto, Hastomo Arbi, Luluk Hadiyanto, Alvent Yulianto, Denny Kantono, Fung Permadi, Liliyana Natsir, Engga Setiawan, Yudha Wiratma, Reni, Juniar Setioko Tenggono, Ronald Sanduan dan Imam Tohari.
"Tim pencari bakat akan menjadi mata dan telinga PB Djarum dalam menemukan bibit berkualitas pada audisi umum yang digelar selama tiga hari di Surabaya ini," kata Hadinata.
Mereka akan memantau dari segi skill, teknik bermain dan postur tubuh. Namun, mereka juga akan memberikan kesempatan berlatih dengan PB Djarum apabila memiliki bakat istimewa lainnya.
Kehadiran para legenda tersebut, lanjut dia, untuk memberikan motivasi kepada peserta audisi. Audisi sendiri dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur.