Ahad 20 Oct 2019 16:18 WIB

Makna Batik 'Tambal Pamiluto' yang Dikenakan Ibu Negara

Batik 'tambal pamiluto' bermakna keragaman yang disatukan dalam sebuah motif.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kanan) dan Ibu Wuri Estu Handayani Ma'ruf Amin berfoto bersama sebelum mengikuti upacara pelantikan presiden dan wapres periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla (kanan) dan Ibu Wuri Estu Handayani Ma'ruf Amin berfoto bersama sebelum mengikuti upacara pelantikan presiden dan wapres periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri Presiden Republik Indonesia terpilih, Iriana Joko Widodo (Iriana Jokowi) terlihat mengenakan kain batik bermotif 'tambal pamiluto' pada acara pelantikan, Ahad (20/10). Batik ini rupanya memiliki makna dan filosofi mendalam di baliknya.

Menurut Diana Santosa dari Yayasan Batik Indonesia, motif batik asal Magkunegaran, Surakarta itu memiliki makna 'memikat'. Ini merupakan penyatuan dari motif batik lainnya menjadi satu.

"Jadi batik motif 'tambal pamiluto' ini maknanya cukup bagus. Karena dasarnya, motif ini menyatukan berbagai macam motif di dalam satu motif ragam hias," kata Diana saat dihubungi Antara di Jakarta, Ahad.

Menurutnya, pakaian yang dikenakan Ibu Negara tersebut menunjukkan keberagaman yang dihadirkan dan dijadikan satu melalui motif ini. "Jadi seakan beliau ingin menunjukkan keberagaman yang dihadirkan dan dijadikan satu melalui motif ini, dan sangat cantik ketika dilihat," lanjutnya.

Diana menambahkan, corak tambal pamiluto ini menggabungkan motif lainnya seperti motif batik parang dan lainnya. Ia menilai, Iriana Jokowi memiliki pilihan yang bagus untuk menunjukkan keberagaman melalui kain batiknya.

"Motif tambal itu bermacam-macam. Dipadukan dengan kebaya putih, beliau juga terlihat bersih dan gagah, serta batiknya pun sangat menonjol. Dan bagaimana seorang pemimpin dapat merajut keberagaman sangat terlihat," ujarnya.

Sementara itu, Sidang Paripurna Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Masa Jabatan 2019-2024 akan disaksikan 711 anggota MPR RI yang terdiri dari 575 anggota DPR RI dan 136 anggota DPD RI. Sidang Paripurna tersebut dihelat di gedung Parlemen, Jakarta dan dihadiri sejumlah tokoh nasional maupun kenegaraan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement