Ahad 20 Oct 2019 18:22 WIB

Ketum Muhammadiyah Ucapkan Selamat Pelantikan Jokowi-Maruf

Haedar menilai tugas dan tantangan Bangsa ini kedepan tentu sangatlah berat.

Presiden Joko Widodo memberikan salam usai memberikan pidato awal masa jabatan presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo memberikan salam usai memberikan pidato awal masa jabatan presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI dan KH. Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI untuk periode 2019-2024.

Haedar berharap dalam menjalankan tugas konstitusional lima tahun kedepan, Presiden dan Wakil Presiden benar-benar berdiri tegak di atas konstitusi, menjalankan amanat rakyat dan memajukan kehidupan bangsa, serta membawa pada perwujudan cita-cita nasional sebagaimana yang telah diletakkan oleh para pendiri bangsa.

"Tugas dan tantangan Bangsa ini kedepan tentu sangatlah berat. Tetapi jika Presiden dan Wapres, serta kabinet dapat menjalankan amanat secara konstitusional dan sungguh-sungguh, dan didukung oleh kekuatan rakyat, dan seluruh kekuatan nasional maka tentu amanat yang berat itu akan ditunaikan dengan sebaik-baiknya," tutur Haedar.

Selain itu, Haedar juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Jusuf Kalla yang telah menjalankan tugasnya sebagai Wakil Presiden RI selama dua periode. Jusuf Kalla bagi Haedar Nashir telah menggoreskan jejak prestasi dan kontribusi terbaik untuk Indonesia di dalam negeri dan mancanegara.

"Umat Islam pun terayomi untuk hidup maju dan mandiri. Kita berharap Bapak Jusuf Kalla tetap menjadi Bapak Bangsa dan Negarawan bagi semua. Pengabdian Pak Jusuf Kalla akan dikenang indah sepanjang hayat bangsa," ujar Haedar

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement