Ahad 20 Oct 2019 22:04 WIB

UIM Membantu Pembuatan Produk Kecantikan dengan Lisensi BPOM RI

Pertumbuhan industri dan peredaran kosmetik di Indonesia menjadi perhatian BPOM. 

Rep: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)/ Red: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)
Foto: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com
Foto: Yuni Arta Sinambela/Ceknricek.com

Pertumbuhan industri dan peredaran kosmetik di Indonesia menjadi perhatian khusus Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)Pasalnya, dikala para pelaku usaha semakin gencar untuk membuat atau mempromosikan produk mereka, tak sedikit produk yang dihasilkan masih belum legal atau ilegal.

PT Urban Indo Manufaktur (UIM) ialah salah satu perusahaan yang siap membantu para pelaku usaha untuk melalui proses lisensi dari BPOM RI. Proses-proses itu antara lain sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), Halal OEM hingga berlanjut ke ISO.

CEO UIM, Kadek Maharani Kemala Dewi mengakui tidak mudah mempersiapkan produk dengan brand nama sendiri. Beberapa proses itu antara lain pembuatan merek dagang, pembuatan logo hingga formulasi, dan kreasi kosmetik yang kreatif hingga menjadi resmi.

Baca Juga: BPOM Tarik Obat Mengandung Ranitidin yang Tercemar NDMA

“Yang paling penting pendaftaran hak patennya. Selain itu juga bisa melakukan packaging brand sendiri dan kita juga bisa membantu untuk pendistribusian produk tersebut. Visi dan misi kami sendiri adalah membantu pelaku usaha muda yang mau bergerak di bidang skin care dan kosmetik tapi belum lengkap dengan BPOM dan sebagainya,” kata Maharani di JCC Jakarta Selatan, Kamis (17/10). 

Maharani menilai di Indonesia perkembangan skin care dan kosmetik di era digital ini, perubahan gaya hidup, terutama tingginya penggunaan internet sangat mempengaruhi perubahan pola perdagangan kosmetik.

“Sangat menjanjikan untuk usaha skin care maupun kosmetik. Untuk jenis skin care itu di antaranya body carehair care bahkan sampai dekoratif seperti pomade pun bisa. Dan kami sedang mengembangkan bahan-bahan natural, karena masyarakat saat ini sudah kritis akan hal itu. Untuk memproduksi skin care itu sendiri persentasenya 70 persen karena tren sekarang cantik dengan kulit sehat,” pungkasnya. 

"Di sini trennya cenderung produk skin care whitening. Ini berbeda dengan di Korea Selatan, karena mereka, dasar kulitnya putih sehingga mereka sukanya produk glowing," tambah Maharani.

BACA JUGA: Cek Berita SELEBRITI, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

Editor: ThomasRizal

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ceknricek.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ceknricek.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement