Ahad 20 Oct 2019 21:10 WIB

Pesan Ketum PBNU untuk Jokowi-Ma'ruf

Kiai Said berharap SDM dalam negeri didorong agar tak kalah dengan internasional.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (kiri) berbincang dengan KH Ma'ruf Amin (kanan).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (kiri) berbincang dengan KH Ma'ruf Amin (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj mengucapkan selamat atas dilantiknya presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ia berharap agar Allah SWT memberikan kekuatan lahir batin kepada keduanya.

"Agar beliau mampu menjalankan amanah yang besar dan mulia yang kita nantikan," kata Kiai Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).

Baca Juga

Ke depan, imbuhnya, Indonesia masuk era yang menantang, terutama era revolusi industri 4.0 dan tantangan hoaks. Ia berharap pemerintah mendatang mampu mendorong SDM dalam negeri agar tidak kalah dengan internasional.

"Karena tantangan kita sekarang banyak menghadapi hoax, hate speech melalui medsos, fitnah, adu domba, itu yang sangat berbahaya. Maka santri pesantren sedang saya galakan melek teknologi," ujarnya.

Sebelumnya dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan melanjutkan program pembangunan infrastruktur pada lima tahun pemerintahannya ke depan. Selain itu, pembangunan SDM juga akan menjadi prioritas utama pemerintahan Jokowi-KH Ma'ruf Amin.

Jokowi juga ingin membangun SDM yang bekerja keras, dinamis, terampil, dan juga menguasai iptek. "Mengundang talenta-talenta global bekerja sama dengan kita. Itupun tidak bisa diraih dengan cara-cara lama, cara-cara baru harus dikembangkan," jelas dia.

Untuk meningkatkan kemampuan SDM Indonesia, pemerintah juga memerlukan sokongan dana yang besar. Salah satunya melalui optimalisasi kerjasama dengan industri-industri. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement