Ahad 20 Oct 2019 22:40 WIB

Wapres Maruf Temu Bilateral dengan Wapres Negara Sahabat

Temu bilateral itu membahas upaya peningkatan kerjasama dengan Indonesia.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden Myanmar Henry Van Thio pada pukul 20.30 WIB di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Ahad (20/10).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menerima kunjungan kehormatan Wakil Presiden Myanmar Henry Van Thio pada pukul 20.30 WIB di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Ahad (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan pertemuan bilateral dengan tiga wakil presiden dari China, Vietnam dan Myanmar di Istana Wakil Presiden Jakarta, Ahad malam, guna membahas upaya peningkatkan kerja sama dengan Indonesia.

"Mereka ingin berkenalan sekaligus mereka menyampaikan salam dari pemerintahnya. Dan yang penting meningkatkan kerja sama persahabatan di bidang pendidikan, sumber daya manusia dan investasi," kata Ma’ruf Amin usai menerima kunjungan kehormatan di Istana Wapres Jakarta.

Baca Juga

Wapres Ma’ruf mengatakan pertemuan antarwapres tersebut menjadi penting karena bermanfaat untuk mempererat hubungan bilateral Indonesia dengan China, Vietnam dan Myanmar.

Dengan Wapres China Wang Qishan, Ma’ruf mengatakan pertemuan tersebut membahas mengenai upaya penguatan kerja sama di bidang pendidikan formal dan vokasi.

"Memang Pak Jokowi menyampaikan dalam pidato pelantikan tadi akan memperbesar investasi, memprioritaskan sumber daya manusia dan meneruskan pembangunan infrastruktur," ujarnya menjelaskan.

Tamu negara pertama yang diterima Ma’ruf Amin adalah Wapres China Wang Qishan pada pukul 19.30 WIB. Selanjutnya, Ma’ruf Amin menerima kunjungan kehormatan Wapres Vietnam Dang Thi Ngoc Thinh dan terakhir Wapres Myanmar Henry Van Thio.

Pada hari kerja pertama sebagai wapres, Ma’ruf Amin akan melakukan kunjungan kerja ke Tokyo, Jepang, Senin (21/10), untuk mewakili Presiden Joko Widodo menghadiri acara Penobatan Kaisar Jepang Naruhito. Ma’ruf Amin dijadwalkan kembali lagi ke Jakarta pada Selasa (22/10)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement