REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN), Arief Rosyid bersuara terkait pernyataan Erick Thohir yang beranggapan, figur untuk Menteri harus diisi oleh orang yang berkeringat. Menurut dia, pernyataan tersebut juga mencerminkan aspirasi partai-partai pendukung Jokowi.
Arief mengatakan, pernyataan tersebut masih mencerminkan momen pilpres 2019 lalu. Saat itu, seluruh aspirasi dari partai pendukung dan relawan telah sejalan sejak masa kampanye lalu.
"Yang disampaikan (Erick) itu mewakili aspirasi yang berkembang di kalangan pendukung Pak Jokowi,” ujar Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/10).
Ia menambahkan, aspirasi yang dilontarkan oleh mantan ketua TKN tersebut, juga bukan semata-mata untuk dirinya sendiri. Namun lebih jauh, karena para pendukung dirasa sudah mengetahui dan menyamakan visi dengan Presiden Jokowi sejak awal.
"Kita teruji memperjuangkan visi Pak Jokowi. Saya kira terkait legacy yang akan ditinggalkan kelak, juga penting” tuturnya.
Arif juga memastikan bahwa saat ini, Jokowi telah menjadi milik seluruh elemen masyarakat. Namun demikian, dalam menjalankan tugas dari visi dan misinya, Presiden Jokowi beserta Wakil Presidennya, Ma'ruf Amin harus didampingi oleh figur yang memang telah satu visi sejak awal. "Para pendukung ini kan yang memahami visi Presiden Jokowi sejak awal," ungkap dia.
Seperti diketahui, Erick Thohir sempat mengeluarkan pernyataan dan berharap agar Presiden Jokowi bisa memilih menteri yang telah berkeringat. Pernyataan tersebut diartikan sebagai orang yang memperjuangkan dan mendorong pandangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada pilpres sebelumnya.
Pernyataan tersebut juga merupakan aspirasi partai-partai pendukung Jokowi. Bahkan Golkar, selaku partai pendukung juga telah sepakat dengan harapan Erick Thohir itu.