REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Laga antara Manchester United dan Liverpool diwarnai oleh kontroversi Video Assistance Referre (VAR). Sorotan datang dari proses gol pertama MU yang dicetak oleh Marcus Rashford.
Sebelum bola diterima Daniel James, Victor Lindelof menjatuhkan Divock Origi lalu kemudian bola yang dikuasai Origi jatuh ke kaki McTominay dan langsung mengirim bola ke James.
James kemudian berlari ke pertahanan Liverpool dan memberikan assist ke Rashford untuk merobek gawang Alisson. Masalahnya adalah, dalam pemutaran ulang VAR terlihat jelas Lindelof menyentuh kaki Origi sampai kaus kakinya bergetar.
Itulah yang kemudian membuat pemain Liverpool berang dengan protes ke wasit. Sebab wasit Atkinson maupun VAR kompak menganggap apa yang dilakukaan Lindelof bukan pelanggaran.
''Bagaimana bisa dia (wasit) tidak menganggap itu sebagai pelanggaran? saya bilang ke (orang-orang) di bench untuk tenang, itu sudah dilakukan VAR dan saya terkejut,'' ucap manajer Liverpool Juergen Klopp, dikutip dari Sky Sports, Senin (21/10).
Menurut Klopp, insiden di Old Trafford ini membuat semua pihak harus mulai membicarakan peran VAR. Ia menilai kehadiran VAR di lapangan memang bagus. Namun, dalam beberapa hal mesti dievaluasi, khususnya saat handball maupun ketika wasit memutuskan apakah pertandingan dilanjutkan saat ada benturan di antara pemain. Sementara untuk menentukan offside, peran VAR dinilai Klopp sudah cukup baik.
Sementara manajer MU membela keputusan wasit yang tak menganggap aksi Lindelof menjatuhkan Origi sebagai pelanggaran. ''Dia (Lindelof) menyentuhnya, tapi itu tidak cukup, itu tidak cukup jelas sebagai pelanggaran. Saya pikir itu bukan pelanggaran,'' ucap Solskjaer.
Insiden di Old Trafford ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan VAR akhir pekan ini. Sebelumnya, dalam pertandingan Tottenham vs Watford, VAR sempat membuat bingung pemain dan penonton, ketika wasit menganggap gol Dele Alli sah, tapi di layar besar justru dianggap tidak gol. Hal itu kemudian diakui penyedia VAR sebagai sebuah kesalahan.