Senin 21 Oct 2019 08:21 WIB

Hamas Kecam Partisipasi Israel dalam Pertemuan Negara Teluk

Partisipasi Israel dianggap mencederai perjuangan Palestina.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang anak tengah memegang bendera Palestina di Gaza. Hingga saat ini, pembicaraan damai Israel-Palestina berjalan alot, Hamas selaku otoritas di Gaza menginginkan Israel mencabut blokade. Sebaliknya, Israel menolak usulan tersebut.
Foto: AP
Seorang anak tengah memegang bendera Palestina di Gaza. Hingga saat ini, pembicaraan damai Israel-Palestina berjalan alot, Hamas selaku otoritas di Gaza menginginkan Israel mencabut blokade. Sebaliknya, Israel menolak usulan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Kelompok Palestina Hamas mengecam partisipasi Israel dalam pertemuan keamanan maritim yang dipimpin Amerika Serikat di Bahrain. Laporan Chanel 13 yang dikutip Anadolu Agency Ahad (21/10) waktu setempat, menyebut delegasi Israel akan menghadiri acara yang akan dibuka di Manama, Ahad depan.

Hamas melalui juru bicaranya, Hazem Qasim, menuturkan Israel dan Bahrain tidak memiliki hubungan diplomatik. Dia mengatakan upaya untuk mengintegrasikan Israel ke wilayah itu pasti akan gagal.

Baca Juga

Qasim pun mengecam beberapa negara yang menormalkan hubungannya dengan Israel meski terjadi serangan Israel terhadap rakyat Palestina dan situs suci mereka. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Oman diperkirakan akan berpartisipasi dalam pertemuan dua hari itu.

Agenda pertemuan tersebut adalah terkait ancaman Iran yang berada di Teluk Persia. Dan untuk diketahui, pertemuan keamanan maritim di Manama adalah tindak lanjut dari konferensi anti-Iran yang dipimpin AS yang diadakan di Ibu kKota Polandia, Warsawa pada Februari.

Kementerian Luar Negeri Israel tidak membantah laporan itu. Otoritas Israel menyebutkan kepada Channel 13 bahwa konferensi itu adalah bagian dari proses Warsawa. Namun Israel tidak memberi keterangan mengenai siapa yang akan memimpin delegasi ke konferensi Bahrain. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah berpartisipasi dalam sejumlah konferensi internasional di Teluk Persia, termasuk konferensi tentang lingkungan di UEA pada Juli lau dan konferensi transportasi di Oman pada November 2018. 

Saat ini, Israel memang sedang berupaya membangun relasi yang lebih erat dengan negara-negara Arab. Juni lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Teluk. Dia mengklaim bahwa Israel tak lagi dianggap sebagai musuh di kawasan. 

"Mereka (negara-negara Teluk) tidak melihat Israel sebagai musuh mereka, tapi sekutu mereka yang sangat diperlukan dalam menghadapi agresi Iran, dan bahkan saya akan mengatakan lebih dari itu, untuk bergabung mencapai kemajuan teknologi di negara masing-masing," kata Netanyahu.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement