Senin 21 Oct 2019 08:55 WIB

Guru Honorer Nining Kini Punya Rumah dan Pergi Umrah

Pemberitaan Nining yang tinggal di toilet sekolah di Pandeglang sempat viral.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Andri Saubani
Nining (44) guru honorer di  SD Negeri Karya buana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah tempatnya mengajar karena kondisi ekonomi yang lemah, Senin (15/7).
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Nining (44) guru honorer di SD Negeri Karya buana 3, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, terpaksa harus tinggal di toilet sekolah tempatnya mengajar karena kondisi ekonomi yang lemah, Senin (15/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Dua tahun lamanya seorang guru honorer di Pandeglang, Banten, Nining Suryani (44) dan keluarga tinggal di toilet tempatnya mengajar. Kisah kehidupan Nining akhirnya viral beberapa waktu lalu dan diekspos di banyak media pemberitaan.

Dengan gaji Rp 350 ribu per bulan dan penghasilan suami yang tidak menentu sebagai pekerja bangunan, membuat mereka tidak mampu memperbaiki rumah yang pada 2017 lalu ambruk karena reyot dimakan usia. Jadilah Nining dan keluarga terpaksa tinggal di toilet SD Negeri Karya buana 03, Cigeulis, Pandeglang, yang merupakan tempatnya mengajar.

Baca Juga

Namun, lambat laun kisahnya berubah. Banyak bantuan mengalir kepada ibu dua anak tersebut sejak kisahnya diketahui publik. Nining kini telah dibangunkan rumah dan pada Rabu (16/10) lalu diberikan hadiah perjalanan umrah oleh sebuah yayasan.

"Berangkat umrah dapat hadiah dari yayasan Alhamdulillah, jalannya kemarin tanggal 16, pulangnya nanti Jumat (25/10). Saya titip doa biar keluarga semakin dikasih banyak berkah, urusan anak-anak dilancarkan," Jelas suami Nining, Ebi, Senin (21/10).

Dia mengaku semua yang dirasakan keluarganya seperti mimpi yang tidak pernah disangka. Ebi bahkan menyebut bahwa sebenarnya saat tinggal di sekolah pun dirinya sudah bahagia, karena merasa diberikan perhatian meski harus tinggal di tempat seadanya.

"Nggak nyangka aja semuanya, dibangunkan rumah terus istri saya dikasih hadiah umrah itu sama sekali nggak pernah terlintas dipikiran. Kayak mimpi aja gitu dapet rezeki ini," jelasnya.

Ebi mengisahkan awal mula cerita kesehariannya terungkap media. Dirinya mengatakan, bahwa pada awalnya kondisi Ebi dilihat oleh seorang wartawan yang sedang berkunjung ke warungnya dan tanpa diketahui, ternyata pada esoknya malah lebih banyak orang yang datang melihat kondisi Ebi dan Nining.

"Awalnya ada orang datang ke warung, ngaku wartawan, lihat kondisi kita dan bilang mau tanya ke kepala sekolah setelah itu. Kita nggak kenal sama sekali dan nggak minta apa-apa. Eh besoknya mulai rame tuh banyak wartawan sampai pejabat juga datang," jelasnya.

Atas bantuan dan perhatian masyarakat, dirinya mengucapkan banyak terima kasih. Ebi menuturkan, saat ini baru bisa mendoakan para dermawan dan semua orang yang telah membantu keluarganya selama ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement