REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Octavianus Budiyanto, menilai pergerakan pasar saat ini belum sesuai dengan ekspektasi. Hal tersebut tergambar dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang belum menunjukkan kenaikan signifikan.
Menurut Octavianus, usai momen pelantikan presiden dan wakil presiden, IHSG biasanya bergerak naik terus menerus. "Hari ini sebenarnya menjadi momentum, kalau historical pelantikan itu langsung rally, tapi nyatanya tidak," ujar Octavianus, Senin (21/10).
Octavianus menilai, saat ini pasar masih menunggu profil yang mengisi jajaran kabinet baru. Seperti diketahui pada pagi ini, Presiden Joko Widodo mengundang sejumlah tokoh ke Istana Negara yang diperkirakan akan masuk dalam jajaran kabinet.
"Pelaku pasar masih menunggu profil kabinet pemerintaham Jokowi Jilid 2, apakah akan lebih banyak diisi oleh profesional atau politikus," kata Octavianus.
Menurut Octavianus, siapapun tokoh yang mengisi jajaran kabinet diharapkan dapat mengejar ketertinggalan kondisi pasar. Selain itu, para menteri dalam kabinet juga harus diisi orang yang memiliki kredibilitas, bisa melakukan eksekusi dan terobosan untuk mengerjar ketertinggalan ketertinggalan tersebut.
"Yang paling utama bagi pasar itu tim ekonomi, siapa yang akan mengisi Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian," tutur Octavianus.
Octavianus menegaskan, pemerintahan dan kabinet baru kali ini harus memperkuat daya saing sektor manufaktur. Selama ini, pengambangan manufaktur dalam negeri banyak terkendala urusan perijinan dan birokrasi yang tumpang tindih.
Sepekan menjelang pelantikan, laju IHSG bergerak positif di zona hijau. Di hari pertama usai pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo - Ma'ruf Amin, IHSG dibuka menguat atau naik 0,45 persen dari level 6.191 ke 6.207.