Senin 21 Oct 2019 16:12 WIB

Perusahaan Properti Cina Investasi Rp 2 Triliun di Area BIJB

Pembangunan proyek diperkiranan Rp 50-100 triliun.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Perusahaan properti asal Cina, Homnicen Group Inc akan membangun komplek bisnis serta pusat teknologi kreatif di kota pendukung (aerocity) Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. Komitmen itu tertuang dalam acara West Java Imvestmen Summit 2019 di Bandung, akhir pekan lalu.

Menurut Direktur PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Alfiansyah, untuk tahap pertama nilai investasi yang akan dikucurkan senilai 140 juta dollar setara Rp 2 triliun. Dana itu untuk mebangun creative center 800 hektare, bussines park 500 hektare.

Baca Juga

"Namun, ini baru tahap komitmen. Setelah ini kita akan lihat kemampuan mereka gimana kompetensi mereka," katanya.

Untuk proyek tahap I, kata dia, sudah dimulai dari 2019-2024 jadi. Dia berharap mitra ini tak sekedar masuk padahal tak punya kemampuan. Penjajakan kerja sama ini sendiri, sudah dirintis sejak awal tahun lalu.

Ia optimistis perjanjian kerja sama akan diteken enam bulan mendatang mengingat jumlah investasi yang dikeluarkan Homnicen hanya untuk proses pembebasan lahan.

"Untuk initial investment ya sekitar Rp 2-3 triliun. Baru untuk pembebasan lahan, pematangan lahan dan sebagainya. Kalau pembangunan proyek ini diperkiranan Rp 50-100 triliun," katanya.

Alfi mengatakan, Homnicen merupakan salah satu perusahaan properti yang punya reputasi cukup baik di China. Homnicen ini salah satu perusahaan properti terbesar di China.

"Mereka itu nomor 7-8 terbesar lah, mereka terbesar di provinsi Guiyang, mereka bikin kota seperti rumah kantor, rumah sakit. Kita juga sedang cari-cari informasi tentang mereka," katanya.

Saat ini, kata dia, Homnicen dan beberapa perusahaan China lainnya sedang mengembangkan sayap bisnis ke Indonesia. Provinsi Jawa Barat, menjadi salah satu daerah yang diminati lantaran punya pertumbuhan ekonomi yang cukup baik.

"Mereka memang saat ini tertarik di Indonesia beberapa kali approach," katanya.

Perusahaan tersebut, kata dia, kemungkinan melihat jumlah penduduk yang besar, dan memang negara yang pertumbuhan ekonomi di atas lima persen masih terbatas sekali. Jabar termasuk yang tinggi di atas nasional," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement