REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 bagi BNI memberikan catatan positif dalam upaya mendorong ekspor Indonesia. BNI memberdayakan kantor-kantor cabang luar negeri dalam mendukung percepatan dan pertumbuhan dagang Indonesia di kancah internasional.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berpartisipasi aktif pada pelaksanaan pameran dagang produk dan jasa Indonesia yang digelar oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), 16-20 Oktober 2019. Dalam event itu, BNI menunjukkan beragam produk yang mampu memfasilitasi transaksi internasional. Salah satu tulang punggung kesuksesan transaksi ekspor.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta mengungkapkan melalui layanan perbankan internasional yang dimilikinya, BNI berupaya mengakomodasi transaksi bisnis yang berlangsung antara para perusahaan eksportir Indonesia dan potential buyers di TEI 2019. Salah satunya adalah dengan menawarkan kemudahan dalam bentuk produk & layanan BNI Smart Trade.
BNI juga secara langsung menghadirkan perwakilan dari sejumlah Kantor Cabang Luar Negeri BNI antara lain Hong Kong dan Seoul serta Japan Desk. Tujuannya untuk melakukan pendekatan dan menggali potensi bisnis dari para potential buyers.
"Khususnya yang berasal dari Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan terkait pemberian fasilitas pembiayaan ekspor-impor dan fasilitas trade finance,” ujar Bob.
BNI hadir di Trade Expo Indonesia
Hingga September 2019, volume transaksi ekspor BNI secara keseluruhan mengalami pertumbuhan sebesar 19,86 persen (YoY). Pembiayaan ekspor BNI baik melalui negosiasi maupun diskonto tumbuh sebesar 17,50 persen (YoY).
Sementara untuk komoditas yang mengalami peningkatan transaksi ekspor di BNI (YoY) berasal dari sektor Oil, Gas & Mineral (batu bara, minyak bumi, nikel, dan gas) sebesar 22,20 persen, Chemical sebesar 111,44 persen, Iron & Steel sebesar 76,9 persen dan Vegetable Products sebesar 47,52 persen.
Pembiayaan ekspor-impor BNI khususnya yang diberikan oleh Kantor Cabang Luar Negeri sampai bulan September 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 33,1 persen YoY. Mayoritas pembiayaan tersebut diberikan kepada perusahaan trading dan manufaktur yang sebagian besar berorientasi ekspor.
Perang dagang yang masih bergulir hingga saat ini, memberikan tekanan terhadap pertumbuhan pembiayaan ekspor-impor BNI dan diprediksikan akan semakin menguat hingga akhir tahun. Diperkirakan pencapaian pertumbuhan pembiayaan ekspor-impor BNI di akhir tahun 2019 adalah sebesar 28,1 persen YoY.