REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah menyatakan diri bahwa ia akan bergabung dengan kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Melihat hal tersebut, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku tak masalah dengan bergabungnya mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Sama sekali tidak mempemasalahkan, karena itu merupakan hak prerogatif dari Pak Jokowi. Tentu masuknya Gerindra tidak akan mengganggu soliditas Koalisi Indonesia Kerja," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Achmad Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10).
Menurut pria yang akrab disapa Awiek itu, bergabungnya Gerindra tentu akan memperkuat pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebab, partai berlambang kepala garuda itu merupakan salah satu peraih kursi terbanyak di parlemen.
"Kalau ditambah Gerindra, kekuatan di parlemen KIK itu sekitar 75 persen, itu sudah cukup dominan. Namun kita tetap akan bersikap kritis terhadap program-program pemerintah yang tidak pro-rakyat," ujar Awiek.
Terkait kursi di kabinet, ia mengatakan bahwa kader PPP kemungkinan juga akan dipanggil oleh Jokowi ke Istana Negara, besok. Isu yang beredar, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa akan mengemban posisi menteri dari partai berlambang Ka'bah itu.
"Iya komunikasi (Jokowi dan Suharso) sudah beberapa kali, beberapa hari terakhir. Kita lihat aja besok," ujar Awiek.
Ia berharap, PPP dapat menempatkan kadernya di kabinet sebanyak dua orang. Namun, PPP tetap meyerahkan semua keputusan kepada Presiden Jokowi.
Insha Allah kan besok sampe lusa, sampai Rabu ya liat aja, tunggu aja," ujar Awiek.
Diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta untuk masuk ke kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Meski tak menyebut spesifik pos menteri yang akan ia emban, namun Prabowo menyebut ia akan membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf di bidang pertahanan.
"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo.