REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi rasisme kembali terjadi di Serie A Italia. Kali ini, pemain Sampdoria Ronaldo Viera menerima pelecehan berbau rasial dari oknum suporter AS Roma. Hal itu terjadi saat Sampdoria menahan imbang Roma dalam pertandingan pekan kedelapan di Stadion Luigi Feraris, Ahad (20/10) kemarin.
Laga antara Blucerchiati melawan il Lupi berakhir imbang tanpa gol. Pada babak pertama, nyanyian berbau pelecehan rasial terdengar dari tribun penonton yang ditempati oleh sekitar 2.000 suporter Roma yang datang ke Stadion Luigi Feraris. Ronaldo Viera yang merupakan pemain muda asal Inggris keturunan Guinea-Bissau menjadi sasaran aksi rasisme tersebut.
"Saya mendengar hal itu (nyanyian bernada rasis), namun saya enggan membahasnya. Hal ini sudah semakin sering terjadi, padahal seharusnya ini tidak boleh terjadi," ucapnya kepada Rai Sport seperti dikutip dari Reuters.
Pascapertandingan, pihak klub AS Roma menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait aksi para suporternya. Dalam akun twitter resminya, i Giallorossi menegaskan tidak memberikan toleransi terkait hal tersebut.
"AS Roma melayangkan permintaan maaf pada Ronaldo Vieira yang menjadi subjek ujaran rasis. Roma tidak akan memberikan toleransi pada tindakan rasisme dan klub akan mendukung pihak berwajib untuk menyelidiki dan akan menghukum siapapun yang terbukti bersalah melakukan tindakan rasisme pada gelandang tersebut (Ronaldo Vieira)," cuit akun resmi @ASRomaEN.
Kasus rasisme di Serie A Italia secara khusus memang semakin sering terjadi. Bulan lalu, AS Roma menghukum salah satu fansnya yang terbukti melakukan tindakan rasisme lewat media sosial kepada bek asal Brazil, Juan Jesus.
Striker Inter Milan Romelu Lukaku menjadi korban tindakan rasis dari fans Cagliari September lalu. Bek Fiorentina Dalbert Henrique juga menjadi sasaran rasisme supporter Atalanta hingga permainan harus dihentikan sebelum waktunya.