Senin 21 Oct 2019 20:52 WIB

Mutiara Tertua Dunia akan Dipamerkan di Abu Dhabi

Mutiara tertua yang akan dipamerkan di Abu Dhabi berasal dari tahun 5800-5600 SM.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mutiara yang dikaim tertua akan dipamerkan di Abu Dhabi mulai 30 Oktober 2019 di Louvre.
Foto: BBC
Mutiara yang dikaim tertua akan dipamerkan di Abu Dhabi mulai 30 Oktober 2019 di Louvre.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI --- Mutiara tertua di dunia berusia 8000 tahun bakal dipamerkan di Abu Dhabi. Mutiara itu ditemukan di sebuah lantai ruangan dalam penggalian benda bersejarah di pulau Marawah, di luar ibukota Uni Emirat Arab (UEA).

“Lapisan-lapisan mutiara yang merupakan karbon berasal dari tahun 5800-5600 sebelum masehi selama periode neolitik, penemuan mutiara tertua di dunia memperjelas bahwa banyak sejarah ekonomi dan budaya kita baru-baru ini mempunyai akar yang dalam dan menghubungkan kembali pada prasejarah,” turut ketua Departemen kebudayaan dan pariwisata Abu Dhabi, Mohamed Al Muabarak seperti dilansir Daily Sabah pada Senin (21/10).

Dalam penggalian situs Marawah yang terdiri dari banyak struktur batu neolitikum yang runtuh juga terdapat keramik dan manik-manik terbuat dari kulit dan batu hingga panah batu api. 

Mutiara Abu Dhabi itu akan ditampilkan untuk pertama kalinya dalam pameran bertajuk 10.000 years of luxury yang akan dimulai pada 30 Oktober di Louvre, Abu Dhabi.

Sementara itu para ahli meyakini bahwa mutiara itu diperdagangkan pada masa Mesopotamia dengan imbalan keramik dan barang-barang lainnya. Mutiara itu juga digunakan sebagai perhiasan.

“Pedagang permata Venesia Gasparo Balbi melakukan perjalanan melalui wilayah itu. Menyebut pulau-pulau di lepas pantai Abu Dhabi sebagai sumber mutiara di abad ke-16,” tutur Departemen Kebudayaan.

Industri mutiara pernah menopang perekonomian di UEA. Namun perdagangan mutiara UEA mengalami kemunduran pada 1930 menyusul kehadiran mutiara Jepang serta konflik yang mengguncang ekonomi global. Sebaliknya, negara-negara Teluk beralih ke industri minyak yang mendominasi ekonomi mereka hingga hari ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement