REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Koordinator Daerah Kepulauan Riau menyelenggarakan Seminar Nasional Perikanan Budidaya dan Deklarasi Kepengurusan MAI Korda Kepri yang juga dilanjutkan dengan penandatanganan MoU untuk kerja sama di bidang Pendidikan, Penelitian dan Sertifikasi antara Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta, Yayasan Lingga terbilang dan MAI dengan Précon Food Management BV, Belanda. Acara itu diadakan di Hotel Harmoni One, Batam, Kepulauan Riau, Senin (21/10).
Seminar Nasional ini mengambil tema “Nyalakan Industri Akuakultur di Provinsi Kepulauan Riau”. Tujuannya untuk membangun sinergitas yang kuat antara para pelaku usaha, akademisi, birokrat dan stakeholder dalam mendukung optimalisasi produksi perikanan budidaya yang berkelanjutan, berkualitas tinggi dan produktif.
Seminar dibuka oleh Prof Rokhmin Dahuri selaku Presiden MAI terpilih untuk periode 2019 – 2024 bersama-sama dengan Isdianto selaku Plt gubernur Kepulauan Riau, Dr H M Soeryo Respationo selaku calon gubernur Kepulauan Riau dan H. Alias Wello SIP sebagai bupati terpilih untuk Kabupaten Lingga yang memiliki perhatian penuh untuk pengembangan industri perikanan budidaya di Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam sambutannya, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan, jika seluruh teknologi perikanan terkini dapat dioptimalisasikan dengan baik, maka sektor perikanan budidaya dapat berkontribusi sebanyak dua persen dari pertumbuhan ekonomi nasional.