Senin 21 Oct 2019 21:27 WIB

Listrik di Kota Batu Mulai Menyala Setelah Angin Kencang

Dari 11 titik gardu trafo tiang milik PLN kini hanya tinggal satu yang masih padam.

Petugas PLN mengganti trafo listrik yang rusak (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Petugas PLN mengganti trafo listrik yang rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Listrik di sejumlah titik Kota Batu, Jawa Timur, Senin (21/10) malam mulai menyala, setelah peristiwa angin kencang melanda wilayah itu. Dari 11 titik gardu trafo tiang (GTT) milik PLN yang awalnya mengalami padam, kini hanya tinggal satu yang masih padam.

"Alhamdulillah 10 GTT hingga malam ini sudah menyala kembali, dan sekitar 50 pelanggan yang listriknya masih padam dari total 1.015 pelanggan yang awalnya mengalami gangguan padam," kata Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jatim Fenny Nurhayati di Surabaya, Senin malam.

Ia mengatakan, dari 11 GTT yang awalnya rusak akibat angin kencang, 10 GTT sudah menyala dan proses menuju normal, sedangkan satu GTT masih menunggu perbaikan tim di lapangan karena tiang betonnya patah, dengan lokasi dekat wisata air panas Cangar.

Sebelumnya, Manager PLN UP3 Malang, Mohammad Eryan Saputra melaporkan sebanyak 1015 pelanggan PLN di Kota Batu padam akibat angin kencang yang melanda Kawasan Cangar, Kecamatan Bumiaji.

Sejumlah infrastruktur kelistrikan milik PLN, kata dia, mengalami kerusakan seperti tiang listrik roboh, trafo rusak akibat bencana tersebut dan mayoritas terjadi di dua desa, yakni Desa Sumber Brantas dan Desa Cangar.

Ia merinci, kerusakan yang terjadi masing-masing adalah Jaringan Tegangan Menengah ULP Batu atau kerusakan jaringan SUTM sepanjang 250 Ms, kemudian satu tiang listrik patah, satu tiang tegangan menengah roboh, satu tiang beton Tegangan Rendah rusak.

Sebelumnya, seorang warga meninggal dunia dan seribuan yang tinggal di Kecamatan Bumiaji, harus mengungsi akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah itu sejak Sabtu (19/10).

Ada tiga desa yang terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo, yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Sasmito mengatakan hingga saat ini tercatat ada kurang lebih sebanyak 1.216 pengungsi.

Berdasarkan data BPBD Kota Batu, titik pengungsian terbagi di lima lokasi, yakni Rumah Dinas Wali Kota Batu, Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo dan SDN 1 Punten.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement