Selasa 22 Oct 2019 02:39 WIB

Eks Teroris Ungkap Beda Pola Aksi Teror Dulu dan Sekarang

Aksi terorisme kini lebih banyak dilakukan kelompok kecil.

Rep: Binti Sholikah / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Terorisme
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO— Aksi terorisme yang dilakukan pada masa sekarang berbeda jauh dengan dulu. Jika dulu dibentuk jamaah dan pertemuan-pertemuan, maka sekarang lebih banyak memanfaatkan media sosial. Selain itu, aksi terorisme saat ini dinilai lebih banyak dilakukan kelompok kecil maupun individu.   

"Kalau target mereka hari ini hanya menunjukkan kalau mereka eksis mereka ada. Kalau target sampai ke pembunuhan atau korban lebih banyak itu mereka belum. Yang penting beraksi apapun bentuknya apapun kondisinya mereka beraksi," ungkap salah satu eks napiter, Joko Triharmanto alias Jack Harun, dalam Diskusi Peningkatan Peran Pemerintah Dalam Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Eks Napiter, di Solo, Jawa Tengah, Senin (21/10).   

Baca Juga

Di samping itu, kata Ketua Yayasan Gema Salam tersebut, saat ini Pemerintah memiliki peraturan yang lebih ketat sehingga pelaku terorisme sulit mendapatkan bahan perakit bom berdaya ledak tinggi. 

Berbeda dibandingkan dulu bahan peledak banyak dan mudah didapatkan. Cara perakitan juga berbeda. Jika dahulu lebih banyak berguru pada senior, maka saat ini pelaku belajar dari media sosial.

Jack Harun menilai, peran Pemda cukup besar dalam mendukung pembinaan eks napiter. Terutama Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo yang dinilai mendukung kegiatan pemberdayaan eks napiter di Yayasan Gema Salam. Saat ini, jumlah anggota Yayasan Gema Salam sebanyak 40 orang dari kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sebanyak 25 orang di antaranya dari Solo Raya.

  

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement