REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Fixpoll Media Polling Indonesia, Mohamad Anas RA, memprediksi Prabowo Subianto tak lagi menjadi Calon Presiden (Capres) jika memilih jadi Menteri.
Dia menilai misteri bergabungnya Partai Gerindra dalam Kabinet Kerja jilid II sudah terjawab ketika Prabowo Subianto dan Edy Prabowo mendatangi istana negara menemui Presiden Jokowi. Kedatangannya menyusul sejumlah tokoh berbagai latar belakang yang datang menggunakan kemeja putih disinyalir akan menjadi Menteri Jokowi-amin.
"Bersedianya Prabowo menjadi Menteri kemungkinan pak Prabowo tak nyapres lagi di 2024, selama menjabat hingga akhir masa jabatan presiden. Namun beda halnya jika Prabowo ditengah jalan memilih mundur berarti beliau siap-siap nyapres lagi," katanya dalam siaran pers, Senin (21/10).
Dia memandang Prabowo pasti menyadari strategisnya jabatan Menteri. Sebab jabatan itu bisa sebagai panggung politik yang setiap saat berinteraksi dengan masyarakat. "Dan jabatan ini bisa mempengaruhi persepsi publik melalui kebijakannya," ujarnya.
Namun menurutnya, kehadiran Gerindra di koalisi pemerintahan diterima setengah hati oleh partai pendukung Jokowi-amin. Sebab hal ini akan mempengaruhi dua hal.
"Pertama mempengaruhi jumlah jatah Menteri, kedua hadir ketidaknyamanan dalam koalisi pemerintah. Meskipun Prabowo telah melakukan safari politik partai koalisi Jokowi-amin," sebutnya.
Diketahui, sejumlah tokoh mendatangi Istana guna menemui Presiden Jokowi hari ini. Pertemuan diduga membahas posisi menteri di kabinet kerja jilid II. Di antaranya yang hadir ialah Mahfud MD, Tito Karnavian, Nadiem Makarim, Erick Thohir, Wishutama, Airlangga Hartanto. Rizky Suryarandika