REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Petugas gabungan dari berbagai instansi dan organisasi berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Petarangan, Desa Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Kebakaran dilaporkan terjadi pada hari Senin (21/10), pukul 07.00 WIB, dan titik api berada di Petak 21 Kawasan Resor Pemangkuan Hutan Batur KPH Banyumas Timur.
"Sampai pagi ini, api belum bisa dipadamkan," kata Juru Bicara Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur Sugito, Selasa (22/10).
Ia mengatakan, berdasarkan pemantauan di lokasi kebakaran, titik api yang semula berada di belakang punggung Gunung Petarangan yang berbatasan dengan KPH Pekalongan Timur. Saat ini api telah merambat masuk ke Petak 21B yang berisi tanaman jenis rimba alam dan Petak 21A berupa tanaman pinus tahun 2007.
Sugito mengatakan, rambatan api cepat meluas dan hingga saat ini luasannya mencapai 30 hektare karena dampak kemarau dan angin kencang yang terjadi Ahad lalu. "Kemarin sebenarnya sudah dilakukan upaya pemadaman namun belum bisa maksimal karena jangkauannya cukup luas," katanya.
Tidak hanya di Jawa Tengah, proses pemadaman kebakaran di beberapa gunung di Jawa Timur juga mengalami kendala. Salah satunya angin kencang yang membuat helikopter kesulitan melakukan waterbombing.
Petugas memiliki keterbatasan karena medan yang curam dan helikopter yang melakukan water bombing tidak bisa beroperasi kalau kondisi cuaca tidak kondusif dari sisi angin. Untuk itu, pihak pemerintah daerah Jatim terus melakukan koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Termasuk juga berkoordinasi dengan TNI-Polri serta anggota Pengamanan Hutan (Pamhut) untuk melakukan pemadaman di titik-titik api.
Di sisi lain, ia mengungkapkan, terdapat pula angin kencang yang terjadi di Kota Batu, Malang. Angin kencang terjadi sejak Sabtu (19/10) hingga Ahad (20/10). Menurut Emil, kecepatan angin tersebut mencapai 45 km/jam dengan hempasan angin horizontal.