Selasa 22 Oct 2019 10:24 WIB

Boeing Berpotensi Alami Kerugian Besar

Saham Boeing turun setelah seorang pilot melaporkan kerusakan perangkat lunak.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Pesawat Boeing 737 MAX 8 tengah uji terbang di lapangan udara Renton, Washington, Amerika Serikat.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Pesawat Boeing 737 MAX 8 tengah uji terbang di lapangan udara Renton, Washington, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Boeing diperkirakan sangat berpotensi mengalami kerugian besar setelah pesawatnya tipe Boeing 737 Max 8 dilarang terbang. Larangan tersebut dilakukan setelah pesawat Boeing 737 Max 8 mengalami kecelakaan terbang, salah satunya di Indonesia. 

Dilansir dari Reuters, Selasa (22/10), broker menyebutkan akibat persoalan tersebut, Boeing bisa saja menanggung kerugian hingga miliaran lebih. Terlebih, belum dipastikan kapan waktu yang ditetapkan Boeing 737 Max 8 dapat beroperasi kembali. Sebab Aviation Administration (FAA) hanya menyebutkan akan mencabut larangan penerbangan pesawat tersebut pada akhir 2019.

Saham Boeing turun setelah Reuters pada Jumat (18/10) melaporkan serangkaian pesan internal dari seorang mantan pilot Boeing. Pilot tersebut menggambarkan perangkat lunak pesawat Boeing 737 Max 8 tidak menentu beberapa bulan sebelum dilarang terbang. 

Pernyataan tersebut membuat produsen pesawat terbesar di dunia tersebut memasuki masa krisis baru. Terlebih, Boeing 737 Max 8 dilarang terbang di seluruh dunia untuk keselamatan penerbangan.