REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini batal menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri 2019 yang digelar di Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa (22/10). Padahal semula, wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut dijadwalkan menjadi inspektur upacara pada upacara tersebut.
Beredar informasi Risma tengah di Jakarta, untuk menemui Presiden Joko Widodo di Istana Presiden. Nama Risma memang santer disebut-sebut sebagai salah satu calon menteri pada Kabinet Kerja jilid II. Namun, dugaan tersebut langsung dibantah Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febri.
Febri menyebutkan, Risma tidak bisa menjadi inspektur upacara bukan karena berada di Jakarta. Menurutnya, Risma berada di Surabaya. Namun, Risma tidak bisa mengikuti upacara karena kelelahan. Risma sebelumnya memang menjalani perjalanan dinas ke Jerman, dan menjadi pembicara pada forum United Nations Emergancy Children’s Fund (Unicef) yang bertajuk Child Friendly Cities Summit di Kota Cologn, Jerman.
"Kan perjalanan panjang dari Jerman. Jadi ya itu lah perjalanan panjang terus butuh istrahat," ujar Febri.
Febri mengaku, sepulang dari Jerman, Risma memang sempat ke Jakarta. Namun, tidak untuk mengunjungi Presiden, melainkan hanya untuk transit. Hal itu mengingat, kata dia, tidak ada pesawat yang langsung ke Surabaya, dari Jerman.
"Ibu kan jadwal pulangnya kemarin ada transit ke Jakarta karena gak ada pesawat yang Jerman ke Surabaya. Adanya Jerman ke Singapura, Jerman ke Jakarta. Tapi gak ada hubungannya dengan baju putih-baju putih," kata Febri.