REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Titik api di Kawasan Semeru tak kunjung padam sejak 17 September lalu. Kebakaran kini masih menyisakan satu titik di blok Bantengan, wilayah kerja resor PTN Ranu Pani.
Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan, Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger, dan Semeru (BB TNBTS) Sarif Hidayat mengaku, wilayah tersebut sebenarnya sempat berhasil dipadamkan. Namun, karena cuaca panas disertai angin kencang, bara api kembali muncul.
"Terutama di lokasi dengan area terdampak di Blok Bantengan seluas enam hektare (ha)," kata Sarif saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (22/10).
Untuk memadamkan api, BB TNBTS telah menurunkan 53 petugas, Selasa (22/10). Puluhan petugas ini berasal dari berbagai tim yang salah satunya dari masyarakat sekitar. Mereka turut membantu pemadaman api dengan cara manual.
"Karena peralatan yang kami gunakan berupa jetshooter, garu, sabit, parang, flame freeze, sepeda motor, mobil pemadam GALAAG TNBTS dan mobil DLH," katanya.
Hingga saat ini, Sarif menyimpulkan, sebanyak 121 ha kawasan Semeru terdampak kebakaran. Wilayah-wilayah tersebut kini telah berhasil dipadamkan. Titik-titik yang dimaksud antara lain di Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, dan Ayek-ayek.
Api di wilayah Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik dan Oro-oro Ombo juga telah padam. "Termasuk di Watu Tulis, Po'o, Kemlamdingan Dowo, Pos 1, Sentong, Pasang Kupluk, Gunung Lanang, Pasangan dan Ledok Tirem serta Doyong," ujarnya.