Selasa 22 Oct 2019 18:03 WIB

Tito Disebut Jadi Menteri, YLBHI Tagih Kasus Novel

Kasus penyiraman Novel Baswedan belum kunjung terungkap.

Rep: Febryan. A/ Red: Teguh Firmansyah
Bertemu Presiden Jokowi. Kapolri Tito Karnavian tiba di Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Senin (21/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Bertemu Presiden Jokowi. Kapolri Tito Karnavian tiba di Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Senin (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian hampir dipastikan masuk dalam kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang akan dilantik pada Rabu (23/10). Namun, Tito diketahui hingga saat ini  dinilai belum melunasi janjinya untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lemabaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur, meminta Jokowi untuk menagih janji terlebih dahulu sebelum memboyong Tito ke dalam Kabinet Kerja Jilid II.

Baca Juga

"Seharusnya sebelum jadi apa-apa, janjinya ditagih dahulu. Pengungkapan kasus Novel gimana? Kan Pak Tito sampai sekarang gagal mengungkap kasus itu," kata Isnur kepada Repubika.co.id, Selasa (22/10).

Novel Baswedan disiram air keras oleh pelaku tak dikenal pada 11 April 2017. Alhasil, mata kirinya rusak permanen. Berbagai upaya oleh pemerintah dan kepolisian dilakukan untuk mengusut perkara tersebut, tapi hasilnya nihil.