Selasa 22 Oct 2019 20:46 WIB

Luhut Sebut Penunjukan Prabowo Jadi Menhan Tepat

Luhut menilai Prabowo memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Muhammad Hafil
Bertemu Presiden Jokowi. Ketum Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Waketum Gerindra Edhy Prabowo tiba di Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Senin (21/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Bertemu Presiden Jokowi. Ketum Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Waketum Gerindra Edhy Prabowo tiba di Istana Kepresidenan untuk bertemu Presiden Joko Widodo, Jakarta, Senin (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Luhut Binsar Panjaitan menilai, penunjukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon menteri pertahanan merupakan langkah tepat yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski begitu, Luhut memaklumi adanya pro dan kontra terkait masuknya sosok Prabowo dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

"Tapi, sepanjang yang saya tahu, saya sudah ketemu Pak Prabowo. Beliau punya rasa nasionalisme tinggi untuk NKRI. Jadi kalau bicara NKRI dan Pancasila. Itu Pak Prabowo satu basis sama kita," ujar Luhut usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (22/10) malam.

Baca Juga

Diberitakan sebelumnya, Gerindra digadang-gadang bakal menduduki kursi Menteri Pertahanan di kabinet jilid II pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Hal ini disampaikan Prabowo setelah bertemu Presiden Jokowi di Istana Presiden, Jakarta, Senin (21/10). "Saya, beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta beliau di bidang pertahanan," kata Prabowo.

Dalam pertemuan ini, Jokowi juga memberikan sejumlah pengarahan kepada Prabowo terkait posisinya tersebut. Prabowo pun juga berjanji akan bekerja keras agar program pemerintah berjalan sesuai target. "Tadi beliau memberi beberapa pengarahan. Saya akan bekerja serius untuk mencapai sasaran-sasaran yang dibutuhkan," ungkap dia.

Prabowo kembali menegaskan, Partai Gerindra juga siap membantu pemerintah menjalankan berbagai programnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement