REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Kebakaran hutan di kawasan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kabupaten Majalengka, kini meluas ke wilayah BTNGC Kabupaten Kuningan, Selasa (22/10). Upaya pemadaman terkendala angin kencang.
Kebakaran bermula dari api yang terlihat di Blok Situmpuk Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Senin (21/10) pukul 10.00 WIB. Lokasi kebakaran itu berada pada ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
‘’Pada Senin (21/10) pukul 16.46 WIB, api sudah memasuki wilayah (BTNGC) Kabupaten Kuningan,’’ ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, Selasa (22/10) malam.
Di Kabupaten Kuningan, api membakar kawasan hutan di Blok Batu Karang, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan. Sejumlah personil dari TNGC dan Bukit Seribu Bintang (BSB) pun berupaya melakukan pemadaman di blok tersebut.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil. Angin yang bertiup kencang dan kesulitan sinyal komunikasi, menjadi kendala dalam upaya pemadaman api
‘’Hari ini api masih menyala mengarah ke Gunung Dulang Kabupaten Kuningan,’’ kata Agus.
Agus menyebutkan, luas lahan yang telah terbakar hingga saat ini diperkirakan ada sekitar 50 hektare. Upaya pemadaman pun terus dilakukan dengan penambahan personil Tim Damkarhut dari relawan dan MPA.
Seperti diketahui, Gunung Ciremai berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka. Di musim kemarau ini, kebakaran pernah terjadi beberapa kali di gunung tersebut.
Terakhir, kebakaran terjadi pada 4 Oktober 2019 dimana api pertama kali terlihat dari Buper Awilega di Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka. Api kemudian merambat ke wilayah BTNGC Kabupaten Kuningan.
Setelah dilakukan upaya pemadaman selama beberapa hari, kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan. Namun, kebakaran kini kembali terjadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika