Selasa 22 Oct 2019 23:13 WIB

Luhut Diminta Jokowi Tangani Kemaritiman dan Investasi

Selama sekitar 20 menit Presiden mengajaknya berdiskusi dan diberi tahu tugasnya.

Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Mantan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai Menko Kemaritiman pada Kabinet Kerja Jilid I diminta oleh Presiden Jokowi untuk menangani bidang kemaritiman dan investasi. Luhut yang mengaku dihubungi oleh pihak Istana sekitar pukul 18.30 WIB datang ke Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa malam selepas adzan Isya sekitar pukul 19.00 WIB dengan mengenakan kemeja putih.

Ia mengaku diajak diskusi selama sekitar 20 menit oleh Presiden untuk diberi tahu apa saja yang akan menjadi tugasnya dalam lima tahun ke depan dalam kabinet yang akan segera diumumkan Rabu (23/10). “Saya dipanggil Presiden dibrief untuk tugas saya ke depan, nanti menangani mengenai maritim dan investasi,” kata Luhut,

Baca Juga

Presiden, kata Luhut juga memberikan arahan-arahan untuk penyelesaian masalah investasi termasuk isu petrokimia, jugaB 20, B30, dan seterusnya.

“Sehingga impor migas kita bisa dikurangi yang sekarang jumlahnya sangat besar 300 triliun tapi tadi saya lapor Presiden, B20 per September sudah lebih dari 20 persen berhasil kita kurangi,” katanya.

Kemudian Presiden Jokowi kata Luhut, memintanya agar masalah refinery dan petrochemical itu harus jadi dalam beberapa tahun ke depan ini. “Diminta saya langsung juga untuk membantu penanganan itu. Dan koordinasikan semua di jabatan yang diberikan Menko Maritim ditambah investasi, dan beberapa lain di bawahnya,” katanya. Ia mengatakan, akan ada perubahan nomenklatur yang diamanahkan kepadanya yakni bidang maritim dan investasi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement