Selasa 22 Oct 2019 23:22 WIB

Mengenal Kontribusi Turki Seljuk dalam Peradaban Islam

Periode dalam sejarah Turki Seljuk juga memperlihatkan berbagai bidang.

Rep: Islam Digest Republika/ Red: Agung Sasongko
Makam Dinasti Seljuk
Foto: Anadolu Agency
Makam Dinasti Seljuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim The Foundation for Science Technology and Civilization (FSTC) dalam tulisannya, The Seljuk Face of Anatolia: Aspect of Social and Intellectual History of Seljuk Architecture, menjelaskan bahwa kemenangan bangsa Turki Seljuk pada 1071 atas Kekaisaran Byzantium mengukuhkan kekuasaan Turki yang besar di Anatolia.

Mereka membawa serta unsurunsur artistik baru dari Asia. Salah satunya, tipe langit-langit bangunan yang tinggi dengan stalaktit hias, lengkungan ogival, dan ubin keramik. Kesan tersebut menancap kuat pada eksterior bangunan masjid.

Baca Juga

Meskipun minim dekorasi seperti eksterior masjid bangsa Usmani, karakternya tetap mengesankan. Di antara peninggalan paling khas bangsa Seljuk adalah Masjid Alaeddin dan Masjid Ulu di Konya. Begitu pula pada bangunan madrasah (sekolah dan universitas), masjid, losmen, jembatan, jalanjalan, serta artefak lain yang masih dapat diamati sampai saat ini.

Periode dalam sejarah Turki Seljuk juga memperlihatkan adanya kemajuan besar dalam bidang sastra, arsitektur, dan agama. Para penyair dan sarjana menemukan komunitas dan berkembang dalam patronase yang dinamis. Uniknya, seni dan budaya Seljuk ditandai dengan campuran budaya Asia Tengah, Islam Timur Tengah, dan pengaruh Anatolia.

Seperti yang terlihat dari sisi verbal para penduduknya, bahasa Arab digunakan golongan para sarjana. Sementara bahasa Persia menjadi bahasa resmi negara. Sedangkan, umumnya kaum awamnya terbiasa bercakap-cakap dengan bahasa Turki. Kaum cendekiawan juga banyak terlahir di periode ini.

Sebut saja, misalnya pakar matematika dan penyair besar Omar Khayyam. Tokoh lainnya adalah sufi, teolog, dan penyair Jalalaluddin Rumi. Ketokohan Rumi mendapat pengakuan dan banyak pengikut yang mendalami ajaran tasawufnya. Sosoknya dikenal pula dengan sebutan Maulana Rumi. Dia menjadi pendamping pemerintahan Alaadin Keykubat I, yang memerintah pada 1220-1237.

Kontribusi terbesar dari sejarah Turki Seljuk diperkirakan banyak tercecer WEB.MIT.EDU dalam seni arsitektur. Di sisi lain, pemerintah kala itu sangat toleran terhadap perkembangan agama dan budaya. Banyak muncul masjid besar, seminari-seminari teologi, serta rumah sakit. Ada juga tradisi, yaitu kebiasaan membalsam jasad, yang kemudian menuntun pada pembangun an kubah makam.

Biasanya, bangunan didirikan seleras dengan alam. Mereka, misalnya, memanfaatkan dengan baik pantulan sinar matahari serta bayang an di bawah sinar matahari yang menerpa bangunan dari batu bata. Keindahan efek yang dihasilkan itu, disebutnya, bak menulis puisi di atas batu. Produk penunjang arsitektur mereka juga tersohor. Ubin seljuk merupakan bahan bangunan yang paling terkenal.

Perpaduan alam pikiran yang artisitik itu dimungkinkan terbentuk dari penyerapan budaya yang berbeda. Bangsa Seljuk berupaya menyatukan negara-negara kecil yang ada di bawah kekuasaannya, seperti di bagian timur yang sebagian besar penduduknya adalah Kristen dan tengah yang mayoritas Muslim. Ini banyak ditemukan di Erzurum, Divrigi, Sivas, dan Konya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement