Rabu 23 Oct 2019 00:27 WIB

Kebakaran Gunung Wilis Kediri Meluas

Petugas masih berusaha memadamkan api agar tidak merambat ke titik lain.

Kebakaran gunung wilis (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
Kebakaran gunung wilis (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan, kebakaran di kawasan hutan lindung Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut) wilayah Kabupaten Kediri semakin meluas. Hingga saat ini, BPBD Kediri sudah berkoordinasi dengan Perhutani Kediri.

"Anggota sejumlah satu regu gabungan dari URC-PB BPBD dan Perhutani Kediri telah melaksanakan pergerakan pemantauan di petak 144 KRPH Kanyoran dan petak 109 KRPH Parang, untuk memastikan bahwa titik api sudah tidak ada," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Randy Agata di Kediri, Selasa (22/10).

Baca Juga

Namun, kata Randy, masih ada asap sisa kebakaran pada hari Senin (21/10) dan juga masih ditemukan beberapa titik api dan dilaksanakan pemadaman dengan alat ranting daun (gepyok). Pembuatan ilaran atau pemotongan masih dilakukan di jalur api di petak 144, dan api terlihat atau menjalar ke arah petak 109 KRPH Parang.

Tim, lanjut dia sempat kembali ke posko kelir dan melakukan evaluasi. Hasilnya, petugas akan kembali naik pada Rabu (23/10) guna melakukan usaha pemadaman api.

Terkait dengan luasan hutan yang terbakar, Randy mengatakan hingga kini belum bisa dipastikan. Petugas saat ini masih fokus berusaha keras untuk memadamkan api dan membuat berbagai cara agar api tidak merembet ke lokasi lainnya.

Sebelumnya, kebakaran hutan wilayah Gunung Wilis tersebut terjadi tepatnya petak 144-145. Kebakaran mulai terlihat Ahad (20/10). BPBD Kabupaten Kediri serta Perhutani Kediri menerjunkan tim sebagai upaya memadamkan api.

Tim menuju Gunung Gangsang naik melalui jalur Selatan. Untuk tim lainnya, namun melalui jalur utara menuju Gunung Limas. Petugas juga dibantu personel TNI untuk pemadaman api.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement