Rabu 23 Oct 2019 06:43 WIB

Jagoan Tanah Air Siap Guncang ONE Championship 25 Oktober

Para petarung Indonesia akan bertarung di Istora Senayan, Jakarta.

Petarung asal Swedia Zebaztian Kadestam (kiri) berhadapan dengan petarung asal Rusia Kiamrian Abbasov usai melakukan latihan terbuka resmi One Championship di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Petarung asal Swedia Zebaztian Kadestam (kiri) berhadapan dengan petarung asal Rusia Kiamrian Abbasov usai melakukan latihan terbuka resmi One Championship di Jakarta, Selasa (22/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para petarung elite Indonesia akan terlibat dalam laga-laga ONE Championship bertajuk ONE: Dawn of Valor di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (25/10).  Petarung Adrian Mattheis menargetkan kemenangan Knock Out (KO) saat menghadapi fighter Indonesia lainnya Stefer Rahardian demi menjadi yang terbaik pada kejuaraan tarung bebas internasional tersebut.

 

“Target menang KO iya karena saya orang striking jadi saya maunya KO,” kata Adrian yang turun di kelas ringan itu di sela latihan bebas jelang pertarungan yang bertajuk ‘Dawn of Valor’ di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/10).

 

Target yang ditetapkan petarung berjuluk Papua Badboy itu kemungkinan bisa tercapai mengingat pada pertarungan terakhir, Adrian menang KO saat melawan fighter asal China Liu Peng Shuai, di Kuala Lumpur, Malaysia, Juli lalu.

 

Untuk menghadapi pertandingan tersebut, Adrian yang merupakan juara strawweight Indonesia itu telah melihat dan mempelajari rekaman pertarungan Stefer. Tak tanggung-tanggung, ia menargetkan bisa menang KO pada ronde kedua.

 

Meskipun memiliki rekor menang-kalah di MMA sebanyak 12-4, Adrian tak mau terlena dan tetap mengantisipasi Stefer karena lawannya itu belum merasakan menang sejak Mei 2018 dan dihantui kekalahan beruntun pada ajang One Championship.

 

“Saya menang terus, tapi Stefer beberapa kali kalah jadi dia pasti ingin menang. Tapi saya juga tidak mau kalah,” ujarnya.

 

Stefer Rahardian merespons, menurut dia upaya untuk mengalahkan Adrian tidak bakal mudah, apalagi calon lawan memiliki catatan prestasi kebalikan yaitu baru saja meraih kemenangan empat kali secara beruntun. Namun, ia tetap optimistis dan termotivasi untuk menang.

 

"Saya datang ke pertarungan ini dengan sangat termotivasi karena saya harus kembali ke jalur kemenangan,” kata petarung berusia 32 tahun yang berjuluk The Lion itu.

 

“Beberapa pertarungan terakhir saya belum berakhir seperti yang saya inginkan, tapi saya percaya keadaan sekarang berbeda dan lebih dari siap untuk membalikkan keadaan. Adrian adalah petarung yang hebat,” katanya menambahkan.

 

Petarung wanita andalan Indonesia, Priscilla Lumban Gaol menyebut pertarungan di ONE Championship nanti merupakan laga uji coba ‘gratis’ sebelum tampil di SEA Games 2019 Filipina.

 

“Ya anggap saja ini sparring gratis (sebelum SEA Games) dan menguji hasil latihan saya selama ini,” kata Priscilla dalam kesempatan yang sama.

 

Thathi, sapaan akrab Priscilla, akan berhadapan dengan juara tinju nasional Myanmar, Bozhena "Toto" Antoniyar. Meskipun cabang olahraga yang diikutinya pada ajang olahraga Asia Tenggara nanti adalah kick boxing, Priscilla mengaku tidak ada perbedaan persiapan antara kick boxing untuk SEA Games dan Mixed Martial Arts di One Championship.

 

Ketika ditanya terkait target medali, ia tidak berani berbicara sesumbar karena  menurut dia, lawan-lawannya adalah petarung yang hebat. Namun, perempuan berusia 31 itu tetap berharap bisa merebut emas.

 

Sebelumnya, Priscilla telah mencatatkan kemenangan impresif pada laga MMA One Championship. Ia menang dengan angka mutlak atas petarung Kamboja Nou Srey Pov di Istora Senayan, Jakarta, Mei lalu.

 

Jika Priscilla bisa menang atas Antoniyar, itu akan membuat catatan rekor tersendiri yaitu dua kemenangan beruntun dan keempat di lima laga terakhir. Ia juga berharap bisa menjadi penantang juara dunia kelas atom, Angela Lee.

 

Petarung andalan Indonesia lainnya yang akan ambil bagian adala Eko Roni Saputra. Eko berambisi menaklukkan lawannya asal Filipina, Kaji Ebin. Eko yang akan menjalani laga keduanya di ONE Championship memendam rasa penasaran yang hebat menyusul kekalahan pada pertarungan debutnya kala menghadali Niko Soe pada April lalu.

 

Saat itu di Filipina, mantan anggota timnas gulat Indonesia untuk Asian Games 2018 ini kalah karena dianggap tak bisa melanjutkan pertandingan. Kening di dekat mata Eko secara tak sengaja mengenai sikut lawan yang tengah dalam posisi bertahan sehingga membuat darah bercucuran menutupi pandangan matanya. Bagi Eko, itu menjadi kekalahan yang sangat meninggalkan bekas karena sebenarnya dia masih punya banyak tenaga untuk berjibaku di arena.

 

“Saya mulai dari nol di MMA, tapi yang pasti, saya belajar banyak dari kekalahan itu. Enam bulan terakhir saya terus mempelajari semua. Terimakasih kepada kawan-kawan saya di Evolve yang terus memotivasi saya. Kekalahan seperti di Filipina tak boleh terulang, saya harus bisa menang nanti," kata dia.

 

Dalam laga utama nanti, Juara Dunia ONE Welterweight Zebaztian "The Bandit" Kadestam dari Swedia akan mempertahankan gelar dunianya melawan Kiamrian Abbasov dari Kyrgyzstan. Dalam laga tambahan utama, Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing Regian "The Immortal" Eersel dari Belanda akan berusaha mempertahankan gelar dunianya melawan rekan senegaranya Nieky "The Natural" Holzken dalam pertarungan ulang yang telah dinanti.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement