Rabu 23 Oct 2019 07:38 WIB

Cicitan dengan Tagar #WeWantSUSI Capai 50 Ribu

Susi Pudjiastuti belum muncul di Istana, membuat #WeWantSUSI bergema di Lini Masa

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pujiastuti
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pujiastuti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah tokoh-tokoh yang bakal duduk di Kabinet Joko Widodo jilid II telah berdatangan ke Istana Negara, Jakarta untuk memenuhi panggilan Presiden RI. Mereka yang berbaju putih di Istana hampir pasti duduk di kursi kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.

Namun, sejak Senin (21/10) hingga Selasa (22/10) malam, Susi Pudjiastuti tak muncul di antara mereka. Hal ini pun menjadi pertanyaan berbagai pihak, hingga memunculkan tagar #WeWantSUSI yang menjadi trending topic di Twitter.

Baca Juga

Hingga Rabu (23/10) pagi, sudah lebih dari 50 ribu cuitan yang menggunakan tagar #WeWantSUSI. Para pengunggah hampir semuanya menyampaikan hal yang senada, yakni menginginkan Susi yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 itu kembali duduk di kabinet 2019-2024.

Munculnya tagar itu bukan tanpa alasan. Susi menjadi salah satu menteri yang dinilai positif. Melalui kebijakan 'kerasnya' menindak tegas para pencuri ikan di perairan Nusantara, Susi dianggap berhasil menjadi pahlawan dalam menangani illegal fishing, maupun pencurian ikan oleh nelayan asing.

Dalam menjalankan kebijakannya, Susi tak segan menginstruksikan agar kapal pencuri ikan ditenggelamkan. Ucapan Susi terkait penenggelaman kapal, bahkan menjadi jargon yang bukan hanya dalam lingkup kelautan, namun juga budaya populer. "Kalau tidak makan ikan, saya tenggelamkan!" ucap Susi dalam berbagai kesempatan sembari mempromosikan budaya makan ikan bagi warga Indonesia.

Gaya Susi yang nyentrik dan tak kenal 'jaim' untuk berinteraksi langsung dengan para nelayan pun membuatnya makin dikagumi. Susi kerap kali tak segan ikut duduk di perahu bersama nelayan, dan pedagang ikan.

Pun demikian, Susi tak lepas pula dari kontroversi. Salah satunya adalah terkait reklamasi Teluk Benoa di Bali, yang mengalami perlawanan dari berbagai aktivis lingkungan. Polemik teluk Benoa ini berkepanjangan disertai berbagai demonstrasi massa.

Setelah sempat menyampaikan segala pendiriannya terkait reklamasi, akhirnya, Susi kalah juga. Ia membatalkan reklamasi Teluk Benoa yang dianggap merusak lingkungan itu.

Terkait apakah Susi bakal kembali duduk di Istana, Pihak Istana pun belum memastikannya. Hari Rabu ini kemungkinan menjadi hari final kabinet Jokowi diumumkan. Bila Susi akhirnya muncul, maka dapat dipastikan ia akan duduk kembali sebagai salah satu pembantu Jokowi. Namun bila tak muncul, para pengunggah #WeWantSUSI mau tidak mau harus menerima kabinet, tanpa ada Susi Pudjiastuti di dalamnya

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement