REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Prabowo menjadi Menteri Pertahanan diumumkan langsung oleh Presiden Jokowi di Kompleks Istana Presiden, Rabu pagi (23/10).
Sebelumnya, Prabowo usai mendatangi Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo pada Senin (21/10), Prabowo mengatakan dirinya diminta untuk mengurusi terkait pertahanan. Saat itu, Kehadiran Prabowo didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo. Kedatangan Prabowo ke Istana kala itu menjadi kejutan karena mantan Danjen Kopassus tersebut merupakan rival Jokowi dalam dua kali Pemilu Presiden (Pilpres) yaitu di 2014 dan 2019.
Karir Politik Prabowo
Sosok Prabowo dalam dunia politik Indonesia sudah tidak asing lagi, dimulai ketika gagal mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar, anak dari Sumitro Djojohadikusumo itu lantas membentuk Partai Gerindra pada 2008 dan didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina hingga saat ini. Karir politiknya semakin melejit ketika menjadi calon wakil presiden yang maju bersama Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden di Pilpres 2009. Namun pasangan yang dijuluki Mega-Pro itu kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.
Di Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo maju sebagai capres menghadapi Jokowi. Di Pilpres 2014, Prabowo berpasangan dengan Hatta Radjasa, Prabowo-Hatta diusung Gerindra, Golkar, PKS, PPP, dan PAN. Sedangkan, Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla, yang diusung PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB, dan Partai Hanura.
Pilpres 2019, Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno, yang diusung Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan PAN. Sementara itu, Jokowi dengan Ma'ruf Amin diusung PDIP, PKB, Partai Golkar, PPP, Partai NasDem, Partai Hanura. Karena itu, dalam ajang Pilpres, Prabowo sudah tiga kali menjadi kontestan tetapi semuanya belum berhasil dimenangkannya.