Rabu 23 Oct 2019 09:47 WIB

Kim Jong-un Ingin Hancurkan Bangunan Korsel di Wisata Korut

Kim Jong-un mengkritik bangunan Korsel di tanah Korut.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un
Foto: VOA
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengatakan, fasilitas Korea Selatan (Korsel) di resort wisata Gunung Kumgang Utara harus dihancurkan dan dibangun kembali dengan cara modern. Permintaan itu mengancam  upaya mendinginkan hubungan antara kedua negara.

Gunung Kumgang, bersama dengan zona industri Kaesong, telah menjadi salah satu dari dua proyek ekonomi utama antar-Korea. Wilayah itu merupakan simbol kerja sama antara Korut dan Korsel selama beberapa dekade permusuhan setelah Perang Korea.

Baca Juga

Namun, Kim mengatakan, itu adalah gagasan keliru setelah melakukan kunjungan ke tempat wisata di pantai timur Korut. Dia menilai menjadikan Gunung Kumgang sebagai simbol hubungan Utara-Selatan tidak bisa dibenarkan karena tempat tersebut berada di atas tanah Korut.

Kim menyatakan, pariwisata di sana tidak boleh berada di bawah kendali Korsel. Dengan tegas dia mengkritik kebijakan pendahulunya, yaitu Kim Jong-il, yang terlalu bergantung pada pihak lain untuk mengembangkan pariwisata. Gunung Kumgang harus dijaga sebagai bagian dari daerah wisata lebih besar yang meliputi gunung dan daerah wisata pesisir Wonsan-Kalma.

"Kami akan selalu menyambut rekan-rekan kami dari selatan jika mereka ingin datang ke Gunung Kumgang setelah dibangun dengan luar biasa sebagai tujuan wisata tingkat dunia," ujar Kim melalui kantor berita pemerintah Korut, KCNA.

Pariwisata menjadi salah satu industri utama yang tidak berada di bawah sanksi internasional dan menjadi pusat kebijakan Kim tentang pertumbuhan ekonomi mandiri. Untuk menghilangkan bangunan-bangunan Korsel, Kim mengatakan, Korut harus meminta persetujuan dengan pihak berwenang Korsel terkait penghapusan fasilitas itu.

Warga Korsel diizinkan untuk mengunjungi Gunung Kumgang mulai 1998 melalui laut dan melalui darat dari 2003. Perjalanan itu dapat dilakukan dengan investasi yang dilakukan perusahaan Korsel seperti Hyundai Asan Corp dan Ananti Inc di tempat wisata.

Namun, Korsel menangguhkan kunjungan ke Gunung Kumgang pada 2008 setelah seorang tentara Korut menembak mati seorang turis Korsel yang menjelajah tanpa sadar masuk ke wilayah militer. Bangunan wisata tetap bertahan, hanya saja tur tidak dijalankan.

Selama pertemuan puncak dengan Presiden Korsel Moon Jae-in dengan Kim di Pyongyang pada September 2018, keduanya telah sepakat untuk menormalkan tur Gunung Kumgang dan kompleks industri Kaesong segera setelah ekosistem tercipta. Korsel pun sudah sering mempertimbangkan kemungkinan membuka kembali tur ke wilayah itu.

Korut dan Korsel telah menjajaki kembali proyek-proyek ekonomi bersama setelah serangkaian pertemuan yang mendinginkan suasana. Hanya saja, hubungan itu tidak bisa dipertahankan lama, Korut memulai kritik ke Korsel karena mengadopsi senjata teknologi tinggi dan melanjutkan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement