REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi masih menyelidiki penyebab terbakarnya pipa minyak di dekat area KM 129 Tol Purbaleunyidi Cimahi, Jawa Barat, Selasa (22/10). Peristiwa itu menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen PolRudy Sufahriadi mengatakan bahwa menurut dugaan sementara, pipa minyak terbakar setelah ada bagian dari alat berat yang tertancap pada pipa. Insiden itu menimbulkan percikan api, yang kemudian menyambar keluar dan memicu dua kali ledakan.
"Kita tetap melakukan penyidikan, kenapa? Saya kemarin ke TKP, jadi ada pipa di bawah yang terkena oleh benda yang tertancapkan oleh alat itu," kata Rudy di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Rabu (23/10).
Aparat Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat, ia menjelaskan, melakukan penyelidikan sejak api padam pada Selasa (22/10) untuk mengetahui secara rinci penyebab terbakarnya pipa minyak di daerah Cimahitersebut.
"Hasil kita masih tunggu. Hari ini kita akan olah TKP kembali," katanya.
Ia menambahkan, penyelidikan perkara itu melibatkan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri. "Semua kita libatkan," katanya.
Kebakaran pipa minyak yang terjadi Selasa (22/10) sejak pukul 14.00 WIB di lokasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menyebabkan seorang operator alat berat meninggal dunia.
Petugas berhasil memadamkan api di lokasi tersebut dalam waktu sekitar tiga jam. Api mulai padam pukul 17.25 WIB, setelah ada mobil pemadam dari Pertamina menyemprotkan cairan khusus ke api.