REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 18,69 triliun pada Agustus 2019. Angka ini tumbuh 34,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
SEVP Finance, Retail & Digital Banking Bank Mantap Fajar Ari Setiawan mengatakan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK menyebabkan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to funding ratio (LFR) mencapai 93,38 persen per 31 Agustus 2019.
"Diharapkan dengan terbitnya obligasi tahap pertama sebesar Rp 1 triliun, dapat menekan rasio LFR dengan proyeksi akhir 2019 pada angka 90,50 persen," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (23/10).
Tercatat hingga Agustus 2019 total Asset yang dimiliki Bank Mantap pada posisi Rp 24,55 triliun atau tumbuh sekitar 41,7 persen. Sedangkan posisi Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 18,37 triliun atau tumbuh 40,5 persen, untuk penyaluran kredit berkisar Rp 18,69 triliun atau meningkat sampai 34,6 persen.
"Khusus untuk penyaluran kredit pensiunan sebesar Rp 17,32 triliun dengan persentase tumbuh 41,3 persen," ucapnya.
Adapun laba bersih Bank Mantap sebesar 270,7 miliar atau naik 19,6 persen dari periode tahun sebelumnya. Saat ini Bank Mantap mempunyai jaringan kantor sebanyak 318 jaringan yang tersebar di 34 provinsi.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso menambahkan perseroan telah menurunkan bunga kredit pada tahun ini. Hal ini sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 5,25 persen.
"Tren turun karena pemain semakin banyak. Kita sudah turun sesuaikan dengan market juga. Sekarang sudah mulai berangsur menurun bunga kredit," ucapnya.