REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Program Studi (Prodi) Magister (S2) Ilmu Komputer Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri membekali mahasiswanya dengan Tes TOEFL. Kegiatan itu menggandeng Lembaga Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika (LB UBSI).
Untuk mempersiapkan Tes TOEFL tersebut, kampus STMIK Nusa Mandiri menggelar workshop ‘TOEFL Prepation Workshop & Test’ di Aula Gedung Nusa Mandiri, Margonda, Depok, 19 dan 20 Oktober 2019.
Workshop ini dihadiri oleh Laela Kurniawati yang mewakili Kaprodi Ilmu Komputer, Dr Hilman F Pardede dan Eni Heni Hermaliani selaku Sekertaris Prodi Ilmu Komputer . Adapun nara sumber dari LB UBSI asdalah Yanti Rosalinah dan Jimmi.
“Mahasiswa STMIK Nusa Mandiri harus meraih skor minimal 450 untuk dinyatakan lulus,” kata Eni dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/10).
Ia menjelaskan, workshop ini bertujuan untuk membekali mahasiswa Prodi Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri agar dapat memenuhi nilai minimum yang telah ditentukan oleh pihak kampus.
“Syarat untuk bisa menulis Tesis adalah lulus tes TOEFL dengan skor yang telah ditentukan oleh pihak kampus,” kata Eni.
Foto bersama pasca berlangsungnya Workshop ‘TOEFL Prepation Workshop & Test’ STMIK Nusa Mandiri di Nusa Mandiri Tower Margonda Depok, Jawa Barat.
Selain diisi dengan pemaparan materi dan tips mengerjakan tes TOEFL, puluhan mahasiswa yang hadir pun diberikan soal-soal latihan yang dapat dikerjakan untuk menjadi latihan sebelum mengerjakan soal-soal tes TOEFL seseungguhnya.
“Seperti yang diketahui, hasil tes TOEFL merupakan salah satu standar yang juga harus dipenuhi oleh mahasiswa di perguruan tinggi dan tentunya juga menjadi salah satu pertimbangan oleh perusahaan dalam menerima karyawan baru,” ungkap Eni.
Eni mengungkapkan bahwa STMIK Nusa Mandiri terus berupaya meemberikan ilmu, keahlian serta sertifikasi yang dapat menunjang dan meningkatkan kualitas mahasiswa maupun lulusannya.