Rabu 23 Oct 2019 15:47 WIB

BPBD Karawang Masih Pantau Bekas Kebakaran Lereng Gunung

Upaya pendinginan telah dilakukan untuk mencegah suhu panas kembali memicu titik api.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Kebakaran di gunung / Ilustrasi
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Kebakaran di gunung / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Kebakaran yang melanda hutan di lereng Gunung Cengkik dan Sirnalanggeng, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang telah berhasil dipadamkan. Kebakaran yang terjadi sejak Senin (21/10) siang berhasil padam pada Selasa (22/10) petang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Asep Wahyu mengatakan sekitar pukul 18.00 WIB titik api yang masih menyala dipastikan sudah tidak ada. Meski demikian, pihaknya masih memantau ketat lokasi bekas kebakaran tersebut.

“Sampai hari ini dipantau terus karena masih ada bekasnya,” kata Asep saat dikonfirmasi Republika, Rabu (23/10).

Asep menuturkan upaya pendinginan telah dilakukan untuk mencegah suhu panas kembali memicu titik api. Sejak semalam petugasnya terus berupaya mensterilkan lokasi.

Ia menambahkan saat ini lokasi kejadian masih dijaga petugasnya dibantu aparat kepolisian dan TNI. Garis polisi masih terpasang guna mencegah warga sekitar mendekat ke lokasi karena dianggap masih berbahaya.

“Warga diimbau tidak mendekat ke lokasi,” ujarnya.

Ia belum mengetahui penjagaan dan pemantauan ini sampai kapan dilakukan. Menurutnya petugas di lapangan akan memastikan terlebih dahulu bekas kebakaran sudah aman.

Dalam keterangan sebelumnya, Camat Tegalwaru Mahpudin mengatakan kebakaran terjadi akibat dipicu cuaca panas dan angin kencang. Kebakaran diawali di lereng Gunung Cengkik yang kemudian merambat hingga lereng Gunung Sirnalanggeng.

“Penyebabnya karena lahan mengering dan angin cukup kencang saat ini,” ujarnya.

Sebelumnya lereng gunung dengan luas sekitar 50 hektar terbakar. Petugas pun sempat kesulitan memadamkan api karena akses ke lokasi yang sulit. Mobil pemadam kebakaran yang tidak bisa mendekat akhirnya membuat petugas melakukan pemadaman dengan cara manual hingga lebih dari satu hari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement