Rabu 23 Oct 2019 16:52 WIB

Serahkan Jabatan, Ini Pesan Arief Yahya untuk Wishnutama

Industri pariwisata adalah yang paling mudah dan murah untuk mendapatkan devisa.

Rep: Deddy Darmawan Nasution/ Red: Andi Nur Aminah
Upacara sertijab Menteri Pariwisata Kabinet Kerja Periode 2014-2019 Arief Yahya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024  di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (23/10.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Upacara sertijab Menteri Pariwisata Kabinet Kerja Periode 2014-2019 Arief Yahya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (23/10.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar serah terima jabatan Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Menteri Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandiono. Kepada Wishnutama, Arief Yahya meminta agar kepemimpinan yang baru dapat menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan perekonomian domestik.

"Core ekononomi Bangsa Indonesia adalah pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya katakan, industri pariwisata adalah yang paling mudah dan murah untuk mendapatkan devisa," kata Arief Yahya dalam sambutannya di Balairung Soesilo Soedirman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta, Rabu (23/10).

Baca Juga

Arief mengatakan, pemerintah telah menetapkan lima destinasi super prioritas yang akan menjadi fokus pengembangan. Kelima destinasi tersebut yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Ia menegaskan, pada tahun 2020, semua infrastruktur dasar di lima destinasi itu harus tuntas. Kemenpar harus berupaya keras dalam mengontrol setiap progres pembangunan yang ada. Selain pembangunan infrastruktur, masyarakat setempat harus diberikan pemahaman dan kesadaran wisata.

Tanpa dukungan masyarakat, sulit untuk memajukan kelima destinasi super prioritas yang telah ditetapkan. "Kalau membangun destinasi super prioritas, utamakan masyarakatnya dahulu," kata Arief.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan kelembagaan pariwisata serta sumber daya manusia sektor tersebut harus terstandardisasi internasional. Tenaga kerja pariwisata di Indonesia harus memiliki standar yang sama dengan negara-negara lain agar mampu bersaing merebut wisatawan mancanegara.

Arief secara khusus juga menyampaikan selamat kepada Wishnutama yang akan menggantikannya selama lima tahun ke depan. Ia berharap, di tangan Wishnutama, sektor pariwisata segera menjadi penyumbang utama devisa pariwisata.

"Selamat Mas Tama. Kapanpun membutuhkan saya, saya selalu ada. Kepada jajaran Kemenpar, jabatan boleh hilang dan datang. Tapi, persaudaraan dan persahabatan tidak akan pernah berhenti," kata Arief.

Sementara itu, Wishnutama Kusbandio mengaku, Arief Yahya merupakan salah satu tokoh yang ia kagumi dan selalu ikut jejaknya. Menjabat sebagai menteri di bidang pariwisata menjadi pekerjaan baru bagi didirnya. Namun, tantangan tersebut bakal menjadi dorongan bagi Wishnutama untuk bekerja lebih baik.

"Pak Arief menyampaikan soal core ekonomi dan ini tantangan buat saya. Saya akan pelajari semuanya," kata Wishnutama.

Menurut dia, kinerja Kemenpar dibawah kepemimpinan Arief Yahya sudah sangat baik. Karenanya, ia harus menentukan kebijakan dengan sangat matang agar bisa melanjutkan prestasi sebelumnya.

"Kinerja Pak Arief sangat luar biasa. Makanya jadi makin berat, apalagi yang mesti saya lakukan? Tentu melanjutkan apa yang sudah ada, mempercepat, memperbaiki, dan meningkatkannya," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement