Rabu 23 Oct 2019 17:49 WIB

Terawan: Saya Tetap Dokter

Jadi menkes, Terawan menyebut dirinya tetaplah seorang dokter.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku akan tetap memberikan konsultasi kesehatan meski tidak lagi berpraktik sebagai dokter. Hari-harinya kini penuh dengan tugas sebagai birokrat.

"Saya tetap dokter yang akan juga membantu, di mana pun saya berada untuk memberikan konsultasi, saya kan masih bisa. Saya kan mau menolongnya, masa ada emergency tidak saya tolong? Kan pasti harus menolong," kata Terawan seusai dilantik di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Terawan mengaku akan melaksanakan tugas sesuai dengan visi Presiden Jokowi. Mantan epala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto sekaligus dokter kepresidenan ini ingin melakukan semua hal yang bisa mendukung memajukan SDM.

"Kalau di bidang kesehatan ya masalah stunting, BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), masalah pelayanan preventif dan promotif. Itu yang harus dimajukan," ujar Terawan.

Terkait BPJS, Terawan mengaku masih harus membicarakannya secara mendetail. Terlebih, banyak pihak yang terkait.

"Intinya ya bagaimana membuat solusi yang paling bijaksana, yang tidak memberatkan masyarakat dan negara dan itu harus betul-betul dibahas dengan detail dan harus penuh kejujuran, keterbukaan, dan keinginan bersama untuk membenahi pelayanan yang baik," ungkap Terawan yang pernah menjabat ketua dokter militer dunia

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement