Rabu 23 Oct 2019 18:43 WIB

Diplomat AS Akui Trump Tahan Bantuan ke Ukraina

Pengakuan tersebut menjadi bukti adanya permintaan timbal balik dari Trump.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump, 22 September 2019.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump, 22 September 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam kesaksiannya di hadapan House of Congress, diplomat Amerika Serikat (AS) William Taylor mengatakan Presiden Donald Trump menahan bantuan militer ke Ukraina, kecuali negara itu setuju menyelidiki keluarga kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. Kesaksian ini menjadi keterangan baru dalam penyelidikan pemakzulan terhadap Trump.

Dalam pidatonya pembukaannya yang panjang, Rabu (23/10) Taylor menjelaskan Trump berjanji akan memberikan 'semua' yang diinginkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, termasuk bantuan penting untuk menghadapi Rusia dengan syarat Ukraina harus berjanji ke publik menyelidiki Demokrat. Selain itu, menyelidiki perusahaan yang memiliki hubungan dengan Hunter Biden, putra Joe Biden.

Baca Juga

Taylor bersaksi, apa yang ia temukan di Kiev adalah saluran diplomatik tidak biasa yang dipimpin pengacara pribadi presiden, Rudy Giuliani. Ia menemukan 'situasi yang amat mengkhawatirkan' yang dapat mengikis hubungan AS dengan sekutu mereka di Eropa Timur dalam menghadapi agresi Rusia.

William Taylor adalah pelaksana tugas duta besar AS untuk Ukraina sementara atau biasa disebut Chargés d'affaires ad interim. Ia semakin khawatir ketika ia sadar Trump mencoba menempatkan presiden Ukraina yang baru terpilih ke 'kotak publik'.