REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Suhu panas akan meliputi wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga pekan depan. Itu menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok I Putu Sumianadi Mataram, Rabu (23/10), menjelaskan bahwa matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa pada September dan akan terus bergerak ke belahan bumi selatan hingga Desember 2019.
Pada Oktober, ia melanjutkan, posisi semu matahari akan berada di sekitar Indonesia bagian selatan, termasuk NTB, membuat bagian permukaan bumi itu menerima lebih banyak radiasi matahari sehingga suhu udaranya meningkat pada siang hari.
"Selain itu, atmosfer di wilayah Indonesia bagian selatan relatif kering sehingga menghambat pertumbuhan awan yang bisa menghalangi panasnya terik matahari," kata Sumiana.
Data Stasiun Meteorologi di NTB menunjukkan suhu maksimum rata-rata selama 30 tahun di Kabupaten Lombok Barat 31,8 derajat Celsius, Sumbawa 34,6 derajatC elsius, dan Bima 34,4 derajat Celsius. Di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, suhu maksimum rata-rata dalam delapan tahun hanya mencapai 32,5 derajatCelsius.
"Pada Selasa (22/10), suhu maksimum di Pulau Lombok sempat mencapai 38 derajat Celsius," kata Sumiana.
Ia menyarankan warga mengenakan pelindung saat berada di luar ruangan dan banyak minum air putih untuk menghindari dampak suhu panas pada siang hari.