Rabu 23 Oct 2019 23:34 WIB

Peran Kerajaan Islam dalam Islamisasi Mozambik

Terdapat 17,9 persen Muslim di Mozambik

Bendera negara Mozambik.
Foto: EPA
Bendera negara Mozambik.

REPUBLIKA.CO.ID, Terdapat 17,9 persen Muslim di Mozambik dari total populasi negara yang berada di Afrika bagian selatan ini menurut sensus National Institute of Statistics pada 2007. 

Sebagian besar Muslim Mozambik menganut Mazhab Sunni Syafi’i. Muslim Mozambik  terutama terdiri dari masyarakat adat Mozambik, keturunan warga Asia Selatan (India dan Pakistan), dan sebagian kecil dari Afrika Utara dan imigran Timur Tengah. 

Baca Juga

Memang mayoritas penduduk Mozambik memeluk Kristen. Jumlah keseluruhannya mencapai 56,1 persen. Sedangkan 18,7 persen penduduk negara yang berbatasan dengan Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Malawi, Zambia dan Zimbabwe menyatakan tak beragama. Sementara sisanya yaitu 7,3 persen menganut beragam keyakinan.

Keterikatan Mozambik dengan Islam memiliki sejarah panjang. Awalnya Islam masuk ke wilayah ini melalui para pedagang Muslim, sebagian besar berasal dari Yaman. Kedatangan pedagang Arab di Mozambik dimulai pada abad ke-4 Hijriyah ketika umat Islam mendirikan kerajaan  kecil di pantai Afrika Timur. 

Link antara Islam dan klan utama di Mozambik telah ada sejak abad ke-8, ketika Islam membuat terobosan ke pantai utara Mozambik dan menjadi terkait dengan penguasa elite Shirazi.

Sejak berdirinya Kesultanan Kilwa di abad ke-10 oleh Ali bin al-Hassan Shirazi, Islam telah menjadi agama utama di wilayah ini. Mantan kota pelabuhan, Sofala, yang menjadi terkenal karena perdagangan gading, kayu, budak, emas, dan besi dengan Timur Tengah dan India, adalah salah satu pusat perdagangan paling penting di pantai Mozambik .  

Selama periode berikutnya dari Dinasti Oman Al Bu Said, pedagang Muslim memperluas zona perdagangan mereka hingga ke selatan pantai Mozambik. Pada masa ini diyakini bahwa hampir semua penduduk kota adalah Muslim sebelum kedatangan Portugis pada abad ke-16.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement