Kamis 24 Oct 2019 09:11 WIB

Masjid Diduga Diserang di Medan

Sekelompok orang itu juga berupaya merobohkan bangunan Masjid Amal Silaturrahim.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Aparat penegak hukum menyelidiki kasus dugaan penyerangan yang menyasar sebuah masjid di Kota Medan, Sumatra Utara, pada Selasa (22/10) malam. Pihak Polsek Medan Area menyatakan, penyelidikan dilakukan berdasarkan laporan sejumlah warga setempat.

"Warga sudah buat laporan di Polsek Medan Area," ujar Kepala Unit Reskrim Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Area Inspektur Satu ALP Tambunan, Rabu.

Sebelumnya, sekelompok orang dikabarkan menyerang Masjid Amal Silaturrahim yang berlokasi di Jalan Timah Putih, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatara Utara. Seorang saksi atas nama Anto Robot mengatakan, sekitar 50 orang memasuki Masjid Amal Sila turrahim pada Selasa (22/10) dini hari sekitar pukul 23.30 WIB.

Massa tersebut kemudian merusak sejumlah peralatan yang ada di dalam masjid tersebut. "AC, kipas angin, semuanya dirusak. Udah gituorang itu juga mengambil karpet dan kotak amal," kata Anto saat dijumpai awak media di Masjid Amal Silaturrahim, Medan, Sumatra Utara, Rabu.

Seusai melakukan aksinya, lanjut dia, sekelompok orang tersebut juga berupaya merobohkan bangunan Masjid Amal Silatur rahim. Bahkan, Anto mengatakan, di antara mereka sempat membawa satu unit alat berat berupa ekskavator.

Ada pula yang memasang seng dan kayu pada sekeliling masjid tersebut. Selang beberapa saat kemudian, sejumlah warga mendatangi lokasi kejadian untuk mengadang aksi massa itu.

Menurut Anto, keributan sempat terjadi antarkedua belah pihak. Melihat semakin banyak warga yang berdatangan, sekelompok orang tersebut kemudian memutuskan untuk pergi meninggalkan Masjid Amal Silaturrahim. Beberapa warga setempat lantas melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.

Imbauan Kerukunan

Dalam kesempatan terpisah, pada Selasa (22/10) Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Utara Irjen Agus Andrianto mengha diri acara dialog kebangsaan dengan tema Bersatu untuk NKRI di Medan, Sumatra Utara. Da lam sambutannya, Agus mengingatkan, seluruh elemen masyarakat provinsi tersebut agar menghargai keberagaman serta tidak mudah terpecah-belah.

Dia mengatakan, tantangan Indonesia pada saat ini kian berat. Oleh karena itu, pihaknya mengajak para tokoh masyarakat untuk bersatu untuk hal-hal yang positif, termasuk menjaga kerukunan. "Kami mengucapkan selamat atas terselenggaranya kegiatan ini. Semoga kegiatan kita ini mendapat keberkahan dari Allah SWT," ujar jenderal bintang dua itu, Selasa (22/10).

Dalam acara tersebut, hadir Wakapolda Sumut Brigjen Mardiaz Kusin Dwihananto dan Dandim 0201/BS Kolonel Inf Roy J Hansen Sinaga. Selain itu, di antara hadirin terdapat pula Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumatra Utara Maratua Simanjuntak dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Dr M Hatta.

Tokoh Muslim Gus Ahmad Muwafiq selaku nara sumber.acara itu mengatakan, Indonesia besar karena tercipta dari kemajemukan suku-suku bangsa. Oleh karena itu, dia mengingatkan, adanya Pancasila penting sebagai pemersatu Indonesia.

"Bangsa Indonesia sebenarnya bangsa yang sehat, bangsa yang terhormat, yang punya sikap kebersamaan yang luar biasa dari Sabang sampai Merauke," kata dia, Selasa (22/10). (antara ed:hasanul rizqa)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement