REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin apel pagi jajaran kementerian untuk pertama kalinya. Ia mengatakan, Kemendagri sebagai pembina politik pemerintahan daerah agar menjalankan fungsinya menjaga stabilitas politik.
"Yang paling utama kalau untuk masalah politik dan keamanan sebagai pembina politik pemerintahan daerah kita akan berusaha fungsi itu menjaga stabilitas politik. Jangan sampai nanti berkembang menjadi gangguan keamanan," ujar Tito di lapangan utama Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).
Ia menuturkan, pemerintahan baru dengan presiden lama dan kabinet baru akan memunculkan gejolak-gejolak, ada pro dan kontra. Orang-orang akan melihat apa yang akan terjadi, di samping kabinet baru yang biasanya belum stabil.
Mantan kapolri itu memahami memang gejolak yang terjadi cukup banyak karena kepolisian memonitor setiap hari. Ada demo-demo yang berhubungan dengan Undang-Undang (UU) yang dianggap kontroversial, seperti UU KPK, RUU KUHP, baik yang sudah disahkan maupun yang akan dibahas kembali oleh anggota DPR baru.
"Ini pasti akan timbul gejolak, mari kita jangan berdiam diri sebagai pembina pemerintahan di daerah. Penting kepala daerah meredam daerah masing-masing. Betapa penting peran gubernur, wali kota, bupati untuk turun. Kalau semuanya turun seperti TNI-Polri, gejolak-gejolak itu jauh lebih mudah bisa ditangani," kata Tito.