REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- Ribuan warga memadati kawasan Bendungan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten, Rabu (23/10). Dengan alat tradisional mereka berbondong-bondong menjaring ikan dari pinggiran bendungan. Beberapa bahkan ada yang sampai menceburkan diri untuk mendapat ikan.
Riuhnya warga Kabupaten Serang di bendungan bersejarah ini merupakan kegiatan utama dalam festival Bedolan Bendung Pamarayan yang rutin digelar Pemkab setiap tahun. Dalam kegiatan ini, lebih dari 1 ton ikan sengaja ditaruh di Sungai Pamarayan yang selanjutnya Bendungan akan dibuka sehingga ikan yang ada bisa ditangkapi warga.
Salah seorang warga yang ikut menjaring ikan, Mujani (54) menyebut tiap tahun selalu ikut festival Bendolan Bendung Pamarayan. Saat wartawan Republik mewawancarainya, warga Desa Petir, Kabupaten Serang ini bahkan telah mendapatkan tangkapan ikan dengan berat sekitar 6 kilogram.
"Tiap tahun saya ikut ini mah, seneng aja hiburan bareng keluarga terus dapet ikan gratis juga kan," kata dua.
Dari hasil tangkapannya ini, Mujani mengaku hanya akan memanfastkannya untuk konsumsi keluarga. Dengan hanya bermodal jaring sederhana, dirinya bisa mendapatkan ikan nila, tawes hingga gabus.
Tanggapan hampir serupa dikatakan Rum (37) yang menurutnya juga mendapatkan jenis ikan seperti gabus, tawes, nila dan Caung. Bendungan yang sejak pukul 11.00 WIB dibuka ini membuatnya berhasil menangkap sekitar 5 kilogram lebih ikan. "Baru ikut tahun ini saya. Ini juga jaring ikan sama keluarga, alhamdulillah dapet ada kali 5 kilo lebih," terangnya.
Hasil tangkapan ikan nantinya akan dibuat makan besar bersama anggota keluarga lain. Karena jumlah tangkapan ikan inilah yang disebutnya menjadi pemicu akan menciba ikut serta kembali kegiatan yang sama di tahun depan.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyebut bahwa kegiatan ini merupakan acara rutin tahunan yang sudah ada sejak masa penjajahan belanda. Mulanya, bedolan Pamarayan di masa lampau adalah pesta para petani sekitar bendungan saat memasuki musim tanam dengan ramai-ramai menangkap ikan di sekitar Bendungan Pamarayan. Akan tetapi saat ini telah berubah menjadi pestanya warga Kabupaten Serang dalam merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Serang.
"Ini tahun ketiga pelaksanaan Bedol Pamarayan setelah sempat berhenti penyelenggarannya beberapa tahun. Saat ini bahkan bedol Pamarayan kita gabungkan dengan pameran pembangunan, UMKM hingga atraksi seni budaya khas Kabupaten Serang," ucap Ratu Tatu Chasanah, Rabu (23/10).
Dirinya mengklaim bahwa tradisi bedol pamarayan saat ini semakin ramai dan diberi perhatian serius oleh Pemkab Serang karena masuk dalam rentetan agenda HUT ke-493 Kabupaten Serang. Selain itu, dirinya juga menaruh harapan agar geliat wisata di objek wisata Kabupaten Serang semakin dilirik oara wisatawan, tidak hanya dari Provinsi Banten, tapi juga dari Provinsi lain bahkan turis mancanegara.
Gelaran Bedol Pamarayan dikatakannya sempat terkendala lantaran Balai besar bendungan Pamarayan sempat tidak mengizinkan bendungan dibuka. Hal ini karena pembukaan bendungan disebut akan membuat warga yang ada di hulu sungai seperti di Lebak kesulitan air.
"Sempat dilarang untuk dibuka sebenarnya, karena kalau bendungan dibuka maka pasokan air untuk warga di Lebak akan banyak berkurang dan untuk bisa kembali normal perlu waktu. Tapi akhirnya kami dapat izin karena pembukaan bendungan hanya sebentar lalu nanti akan ditutup lagi," ujar dia.