Kamis 24 Oct 2019 12:31 WIB

Kemenkominfo Blokir 980 Ribu Situs Negatif

Situs negatif menjadi tantangan memanfaatkan teknologi internet dengan baik.

Red: Ani Nursalikah
Internet. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Internet. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memblokir 980 ribu situs negatif sebagai upaya pemerintah menghadapi ancaman dan tantangan terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat.

"Kita semua wajib bisa memberikan penerangan, penjelasan dengan baik, agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya," kata Direktur Jenderal Informasi dan Pelayanan Publik Kemenkominfo, Widodo Muktiyo saat membuka Sinergi Aksi dan Komunikasi Publik (Saik) 2019 di Pangkalpinang, Kamis (24/10).

Baca Juga

Ia mengatakan, saat ini ada 260 juta lebih penduduk Indonesia yang memanfaatkan internet dan 104 terkoneksi. Tantangannya adalah bagaimana menghadapinya agar masyarakat bisa memanfaatkan teknologi ini dengan baik.

"Masih banyak konten dan situs negatif yang perlu diperbaiki untuk masyarakat Indonesia," ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada anak-anak generasi milenial dan diri sendiri bahwa jejak digital tidak bisa dihapus. Jangan sampai anak-anak ini tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena jejak digitalnya bermasalah.

"Inilah salah satu tantangan menghadapi kemajuan teknologi informasi ini. Oleh sebab itulah, Kemenkominfo beserta jajaran Diskominfo provinsi, kabupaten/kota memiliki tanggung jawab bersama-sama menghadapi tantangan dan ancaman teknologi ini," katanya.

Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah mengapresiasi Kemenkominfo telah memblokir jutaan situs dan konten negatif. "Saat ini pemanfaatan teknologi informasi ini banyak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang bertentangan dengan etika, rasa keadilan dan nilai-nilai luhur Pancasila yang dapat mengancam disintegrasi bangsa," katanya.

Menurut dia, sudah sejatinya teknologi informasi dan komunikasi jika digunakan dengan baik dan benar dapat menjadi kunci bagi kemajuan ekonomi dan meningkatkan daya saing bangsa. "Kami berharap kegiatan Saik tahun ini dapat memberikan dampak yang positif kepada masyarakat, agar mereka bisa menggunakan teknologi ini dengan baik dan benar," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِلٰى مَدْيَنَ اَخَاهُمْ شُعَيْبًاۗ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗۗ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ بَيِّنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ فَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَۚ
Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syuaib, saudara mereka sendiri. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah. Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan kamu merugikan orang sedikit pun. Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman.”

(QS. Al-A'raf ayat 85)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement