Kamis 24 Oct 2019 21:31 WIB

Anggota DPRD Solo Kritisi Keraton Terkait Sewa Alun-Alun

Anggota DPRD Solo ini menilai sewa alun-alun hanya untuk cari untung.

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
Ilustrasi - KERATON SOLO.Sejumlah kendaraan melintas di depan Keraton Surakarta, Solo, Jumat (16/10).
Foto: Antarafoto
Ilustrasi - KERATON SOLO.Sejumlah kendaraan melintas di depan Keraton Surakarta, Solo, Jumat (16/10).

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM– Anggota DPRD Surakarta, Ginda Ferachtriawan, menilai semangat pihak Keraton Surakarta dalam menyewakan alun-alun Utara sebagai pasar darurat Pasar Klewer hanya sebatas mencari keuntungan. Seharusnya, pihak Keraton Surakarta dalam hal ini meminjamkan Alut demi kepentingan masyarakat Solo.

“Terkait pernyataan kuasa hukum pihak Keraton Surakarta yang meminta kenaikan harga sewa Alut apabila Pemkot Solo masih menggunakannya sebagai pasar darurat Pasar Klewer, saya cukup kaget dan prihatin,” urainya, Rabu (23/10/2019).

Ginda yang juga merupakan kerabat keraton tersebut menekankan, semestinya pihak keraton juga memikirkan aspek lain mengingat selama ini Pemkot Solo sudah membayar sewa yang cukup besar dan anggaran serta penggunaannya adalah untuk masyarakat Kota Solo.

“Mestinya keraton bisa memahami bahwa keaadaan ini. jangan berkesan justru memanfaatkan keadaan ini untuk mencari keuntungan semata (profit oriented). Sudah berapa banyak yang telah dilakukan pemerintah selama ini kepada keraton, semestinya sebagai pusat budaya bisa bersinergi untuk kebaikan kita semua,” tegasnya.

Ginda juga menegaskan bahwa biaya sewa Alut selama ini tidak sedikit dan juga tidak ada yang mengetahui dana tersebut dipergunakan untuk apa saja oleh pihak keraton karena itu merupakan uang rakyat.

“Win win solusi adalah dengan bertemu dan berkomunikasi karena keraton dan pemkot harus bisa bersinergi. Pemkot pasti juga punya solusi terkait masalah ini,” tukasnya.  

The post appeared first on Joglosemar News.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement