REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Program sedekah sampah yang digelar Pemkot Bekasi dilaksanakan di 13 titik. Setiap bulannya, program tersebut berhasil mengumpulkan sekitar 8 ton sampah.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Ferdinan menjelaskan, program tersebut pada dasarnya diberlakukan bagi seluruh ASN di Kota Bekasi. Tujuannya adalah untuk mengurangi sampah yang akan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Sumur Batu.
Ferdinan mengatakan, program tersebut sudah dilakukan di Pemkot Bekasi dan seluruh kecamatan di Kota Bekasi. Ia melanjutkan, sedekah sampah yang ada di Pemkot Bekasi dilakukan setelah apel senin. Sedangkan pelaksanaan di tiap kecamatan dilakukan berbeda-beda, tergantung keputusan camat.
"Ada yang di Kantor Wali Kota Bekasi dan 12 kecamatan. Namanya Sedekah Sampah Aparatur, tujuannya untuk mengurangi sampah, sehingga nantinya sampah yang dibuang ke TPA semakin sedikit," kata Ferdinan, Selasa (22/10).
Ia pun menargetkan, ke depannya sampah yang dikumpulkan dalam program sedekah sampah itu semakin sedikit. Sebab, setiap ASN nantinya akan tergabung ke dalam bank sampah yang ada lingkungan RW masing-masing.
"Kalau sekarang jumlahnya masih tetep sama, untuk yang di Kantor Wali Kota, kadang 1,3 ton kadang 1,6 ton per minggunya, fluktuatif," kata dia.
Ia juga menerangkan, setelah bank sampah di lingkungan RW bisa berjalan. Maka ke depannya, sedekah sampah tidak perlu dilakukan di instansi pemerintahan. Hal itu akan dilakukan di setiap acara-acara (event) yang diadakan di Kota Bekasi.
"Sekarang, dari 1.013 RW baru sekitar 270 yang aktif memiliki bank sampah. Targetnya, 50 persen RW di akhir tahun ini. Tahun depan harapannya semua RW sudah ada bank sampah," ujar Ferdinan.
Kemudian, Camat Medan Satria, Kota Bekasi, Lia Erliani membenarkan, program sedekah sampah sudah dilakukan di kantornya. Selain aparatur di kantor kecamatan, ia juga mengimbau kepada seluruh komponen di kecamatan termasuk UPT (unit pelaksana teknis) untuk berpartisipasi dalam program tersebut.
Terkait jumlahnya, ia menyebutkan, total hasil sedekah sampah setiap minggunya fluktuatif. Rata-rata, Kecamatan Medan Satria berhasil mengumpulkan 40 kg sampah. "Kadang 18 kg, sempat juga menyentuh 72 kg. Kalau tempat kami dikumpulkan dari Rabu setelah apel minggon. Lalu nanti diambil oleh BSIP (bank sampah induk patriot) hari Jumat," kata Lia.
Dalam kesempatan yang sama, ia pun optimis bahwa target 50 persen RW di Kota Bekasi akan memiliki bank sampah pada akhir tahun 2019. Ia mengaku, hampir semua RW di Kecamatan Medan Satria sudah memiliki bank sampah.
"Hampir 70 persen lah kira-kira. Saya sudah anjurkan semua RW untuk membuat bank sampah. Dengan program tersebut, secara tidak langsung kita mulai membiasakan masyarakat dalan memilah dan memilih sampah," tutur Lia.